Salah satu kopi terbaik di Indonesia berasal dari pegunungan Malabar, Pengalengan, Jawa Barat. Di kawasan pegunungan tersebut tumbuh biji kopi kualitas premium yang terkenal dengan sebutan Java Preanger.
Seorang pengusaha, Slamet Prayoga, memproduksi kopi jenis arabika yang mendapat penilaian tertinggi Specialty Coffee Association of America Expo pada 2016. Penghargaan tersebut disabet setelah selama empat tahun Yoga - nama panggilan Slamet Prayoga- membuka lahan perkebunan di Malabar di bawah merk Malabar Mountain Coffee.
(Baca: Dari Gunung Malabar, Kopi Indonesia Mendunia)
Setelah mengelola perkebunan selama tujuh tahun, lahan perkebunan yang dikelola Yoga mencapai 100 hektar dengan lebih dari 230.000 pohon kopi arabika. Produksi kopi pun terus meningkat, awal membuka lahan perkebunan jumlahnya 4-5 ton per tahun, kini panen kopi Malabar Mountain dapat mencapai 30-35 ton per tahunnya.
Tak hanya perkebunan, Yoga membangun sebuah kafe di Bogor sekaligus sebagai tempat pemasaran kopi. Tak hanya menyebar ke dalam negeri, kopi Malabar Mountain melalang buana ke beberapa negara seperti Tiongkok, Australia, dan Amerika.
(Baca: Ikhtiar Menghapus Jerat Tengkulak dari Kehidupan Petani Kopi)
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana perkebunan teh dan kopi di pegunungan Malabar, Bandung, Jawa Barat (15/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Sejak matahari terbit, para petani bergegas menuju kebun kopi di kawasan pegunungan Malabar, Bandung, Jawa Barat (15/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Para petani menghalau rasa dingin di pagi hari untuk bekerja di kebun kopi di pegunungan Malabar, Bandung, Jawa Barat (15/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Slamet Prayoga pemilik Malabar Mountain Coffee melihat kondisi biji kopi di kebunnya, Malabar, Bandung, Jawa Barat (15/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Petani dari perkebunan Malabar Mountain Coffee memetik biji kopi yang sudah matang atau cherry di pegunungan Malabar, Bandung, Jawa Barat (15/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pupuk merupakan faktor penentu kualitas kopi. Di perkebunan Mountain Malabar Coffee, pupuk organik dibuat sendiri (15/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Petani Malabar Mountain Coffee memetik biji kopi yang benar-benar matang di Bandung, Jawa Barat (15/11/2019). Hanya biji kopi yang matang menghasilkan kopi terbaik.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pekerja Mountain Malabar Coffee memilih dan menyortir biji kopi yang berkualitas baik di pegunungan Malabar, Bandung, Jawa Barat (15/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Proses penyortiran biji kopi dilakukan manual di Malabar Mpuntain Coffee, Bandung, Jawa Barat (15/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pekerja memeriksa persediaan biji kopi Mountain Malabar Coffee, Bandung, Jawa Barat (15/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Proses pengemasan kopi yang telah diolah di di warung kopi Malabar Mountain Coffee, Bogor, (13/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Seorang pekerja mengawasi proses proses roasting atau penyanggraian biji kopi dengan menggunakan mesin di Malabar Mountain Coffee, Bogor, (13/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Proses penyanggraian atau roasting biji kopi merupakan hal penting yang mempengaruhi kualitas minuman pahit tersebut di Malabar Mountain Coffee, Bogor, (13/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana pembungkusan kopi di warung kopi Malabar Mountain Coffee, Bogor, (13/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Malabar Mountain Coffee menerima pesanan kopi sejak awal tahun dan terkadang tak mampu memenuhi permintaan yang melebihi produksi. Para pekerja membungkus kopi pesanan di warung kopi Malabar Mountain Coffee, Bogor, (13/11/2019).