Seruan dari pengeras suara di geladak kapal nyaring memanggil prajurit TNI Angkatan Laut untuk melaksanakan peran pelayaran mereka. Sekejap, prajurit dengan safety harnest dalam posisi siaga di tiga tiang kapal Tringginas, Tanggon, dan Tanggap KRI Bima Suci.
Peluit ditiupkan sebagai aba-aba bagi sejumlah prajurit untuk memeriksa kelengkapan keamanan sebelum merayap di atas tangga tali yang tingginya hampir 54 meter. Beberapa prajurit bergegas naik hingga di simpul-simpul tali layar yang kemudian dilepas dan dikembangkan untuk menambah kecepatan kapal.
Menurut Kadiv Layar KRI Bima Suci Letnan Satu Laut Husni H Saputra, kapal ini memiliki 26 layar. Pada tiap layar bertuliskan nama-nama tertentu guna memudahkan saat peran layar. Panjang kapal latih calon perwira TNI AL ini 111,20 meter dan lebar 13,65 meter. Kecepatannya 12 knot menggunakan mesin dan 15 knot saat menggunakan layar.
Selama perjalanan muhibah yang menempuh jarak 13.775 mil laut ini, prajurit TNI AL merawat berbagai macam sudut-sudut kapal hingga ornamen kapal yang berkarat karena terpapar air laut. Kapal pun terlihat bersih dan indah saat bersandar di negara yang dikunjungi.
KRI Bima Suci yang dipimpin Letkol Laut Waluyo membawa sekitar 200 prajurit dan taruna AL. Pelayaran ini membawa misi diplomasi Maritime Fulctrum Brotherhood untuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa Indonesia sebagai poros maritim dunia memiliki karakter dan keanekaragaman seni budaya.
Armada yang dibuat oleh galangan kapal Freire, Vigo, Spanyol pada 2017 itu telah mengunjungi berbagai negara, antara lain Spanyol, Italia, Mesir, Arab Saudi, Sri Lanka, dan Cina. Lalu bersandar juga di Korea Selatan, Rusia, Jepang, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Darwin Australia.
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Foto udara bayangan dari tiang Trengginas, Tanggon dan Tanggap KRI Bima Suci di Phuket Deep Sea Port, Phuket,Thailand, Senin (30/9/2019). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.
Peluit ditiupkan sebagai tanda aba-aba mengisyaratkan sejumlah prajurit untuk memeriksa kelengkapan safety sebelum merayap di atas tangga tali yang ketinggiannya hampir 54 meter.
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Dalam sekejap prajurit dengan safety harnest nya sudah dalam posisi siaga di tiga tiang kapal Tringginas, Tanggon dan Tanggap.
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.
Foto udara KRI Bima Suci melintasi perairan Batam, Kepulauan Riau, Senin (14/10/2019). KRI Bima Suci-945 merupakan kapal layar tiang tinggi sebagai kapal latih calon perwira TNI AL. Kapal ini memiliki panjang 111,20 meter lebar 13,65 meter dengan kecepatan 12 knot menggunakan mesin dan 15 knot saat menggunakan layar.
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Lambang pembuat KRI Bima Suci di perairan Filipina, Sabtu (17/8/2019).
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.
Siluet prajurit TNI AL mengikat sebelum menurunkan bendera di perairan Andaman, Myanmar, Kamis (10/10/2019).
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.
Prajurit TNI AL foto bersama seusai mengikuti upacara peringatan HUT ke-74 TNI AL di haluan KRI Bima Suci, di Laut China Selatan, China, Selasa (10/9/2019). KRI Bima Suci yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) Waluyo membawa kurang lebih 200 prajurit TNI AL dan Taruna AAL.
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.
Prajurit TNI AL mengoperasikan kapal di anjungan utama KRI Bima Suci saat tolak dari Jety Bravo Muara Naval Base, Brunei Darussalam, Kamis (19/9/2019).
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.
Anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut (AL) berjaga di geladak isyarat saat mengikuti simulasi peran Jaga perang di perairan Andaman, Thailand, Sabtu (28/9/2019).
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.
Prajurit TNI AL mengemudi kapal saat melintasi perairan Filipina menuju Osaka, Jepang, Kamis (15/8/2019). Selama pelayaran yang menempuh jarak sepanjang 13.775 mil laut ini prajurit TNI AL juga merawat berbagai macam sudut-sudut kapal hingga ornamen kapal yang berkarat karena terpapar air laut.
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.
KRI Bima Suci yang dibuat oleh galangan kapal Freire, Vigo, Spanyol tahun 2017 ini telah mengunjungi negar-negara antara lain Spanyol, Italia, Mesir, Arab Saudi, Sri Lanka, China, Korea Selatan, Rusia, Jepang, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Myanmar dan Darwin Australia.