Sepekan terakhir, Presiden Joko Widodo punya ritual baru untuk membahas persoalan bangsa hingga kondisi politik nasional yang menghangat jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Pada Kamis pekan lalu (17/11), Presiden mengundang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Istana Merdeka, Jakarta.
Sembari makan siang bersama, Jokowi menjamu bekas seterunya kala pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2014 tersebut dengan menu ikan bakar. Setelah itu, mereka duduk di beranda belakang Istana Merdeka sambil menyeruput teh dan menjawab pertanyaan para wartawan. Topik bahasannya beragam, namun yang utama mengenai heboh Pilkada DKI yang berbaur kasus dugaan penistaan agama oleh salah satu calonnya, Basuki Tjahaja Purnama.
Ritual serupa diulangi Jokowi ketika menjamu makan siang Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Senin (21/11) ini. Kali ini, menunya adalah bakmi rebus dan goreng yang dibawa oleh Megawati. "Makanannya tapi bukan saya yang memasak. Bawa dari Ibu Mega ini," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran pers Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Ada tiga isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut, yakni soal kondisi ekonomi makro, politik nasional, dan Pilkada DKI Jakarta. Presiden dan Megawati sepakat pilkada jangan sampai memicu persaingan tak sehat di antara para calon. "Ingat, menang-kalah dalam pilkada adalah sesuatu yang biasa," ujar Jokowi.