Dampak pandemi covid-19 masih terasa bagi sebagai nelayan di pesiris Jakarta. Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menngklaim penurunan penjualan tangkapan nelayan mencapai 21 persen dan pendapatan hingga 90 persen.
Hasil tersebut didapat dengan melakukan survey Kepala 2.068 nelayan di lima wilayah di Indonesia pada 14 Mei - 14 Juni 2020.
Penurunan bersifat variatif, disebabkan akses penjualan nelayan yant tertutup dampak Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) dan lockdown lokal masing-masing daerah yang berpengaruh terhadap turunnya permintaan ikan secara drastis di berbagai Tempat penjualan.
KNTI mengusulkan Kepala pemerintah agar berperan sebagai fasilitator atau penghubung dalam menyerap hasil tangkapan nelayan melalui pengolahan ikan, startup, glosir dan sebagainya. Agar pendapatan nelayan bisa berangsur membaik.
Menurut mereka sebanyak 51 persen nelayan belum mendapatkan banduan sosial dari pemerintah. Bahkan Anak-anak pesisir pun ikut terdampak dari pandemi covid-19, seperti belajar drumah dengan menggunakan quota internet di tengah penghasilan orangtua sebagai nelayan sedang berangsur menurun.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Sejumlah warga menaiki perahu di Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020). Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengklaim penurunan penjualan tangkapan nelayan mencapai 21 persen dan pendapatan hingga 90 persen akibat merebaknya virus covid-19.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Para nelayan beraktivitas di Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020). Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengklaim penurunan penjualan tangkapan nelayan mencapai 21 persen dan pendapatan hingga 90 persen akibat merebaknya virus covid-19.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Seorang nelayan berjalan menuju bagan, alat menangkap kerang di Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020). Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengklaim penurunan penjualan tangkapan nelayan mencapai 21 persen dan pendapatan hingga 90 persen akibat merebaknya virus covid-19.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Sejumlah nelayan menurunkan ikan hasil tangkapan di Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020). Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengklaim penurunan penjualan tangkapan nelayan mencapai 21 persen dan pendapatan hingga 90 persen akibat merebaknya virus covid-19.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Sejumlah nelayan mengangkat ikan hasil tangkapan di Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020). Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengklaim penurunan penjualan tangkapan nelayan mencapai 21 persen dan pendapatan hingga 90 persen akibat merebaknya virus covid-19.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Sejumlah nelayan mengangkut ikan hasil tangkapan di Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020). Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengklaim penurunan penjualan tangkapan nelayan mencapai 21 persen dan pendapatan hingga 90 persen akibat merebaknya virus covid-19.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Sejumlah nelayan memilah ikan hasil tangkapan di Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020). Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengklaim penurunan penjualan tangkapan nelayan mencapai 21 persen dan pendapatan hingga 90 persen akibat merebaknya virus covid-19.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Sejumlah nelayan memilah ikan hasil tangkapan di Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020). Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengklaim penurunan penjualan tangkapan nelayan mencapai 21 persen dan pendapatan hingga 90 persen akibat merebaknya virus covid-19.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Warga menjemur ikan di Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020). Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengklaim penurunan penjualan tangkapan nelayan mencapai 21 persen dan pendapatan hingga 90 persen akibat merebaknya virus covid-19.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Sejumlah warga beraktivitas di Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020). Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengklaim penurunan penjualan tangkapan nelayan mencapai 21 persen dan pendapatan hingga 90 persen akibat merebaknya virus covid-19.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Potret warga Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020).
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Potret keluarga Wadi (48), seorang nelayan yang tinggal di Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020).
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Syihabudin (13) mengikuti proses belajar secara online di pesisir Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020). Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengklaim penurunan penjualan tangkapan nelayan mencapai 21 persen dan pendapatan hingga 90 persen akibat merebaknya virus covid-19.