Malam semakin larut. Namun kerumunan orang bertambah padat di lapangan parkir Pasar Ikan Hias Jatinegara, Jakarta. Kala itu beberapa menit menjelang pemberlakukan kembali pembatasan sosial berskala besar atau PSBB DKI Jakarta guna mencegah penyebaran virus corona.
Jangankan dinginnya malam, momok penularan Covid-19 yang terus meningkat di Ibukota tidak menyurutkan mereka. Tua, muda, bahkan anak-anak antusias bertransaksi atau sekadar melihat-lihat.
Bukan ikan koi, mas koki, arwana, maupun louhan yang dipamerkan. Primadona malam itu adalah ikan cupang (Betta SP). Beragam jenis cupang dengan banyak corak warna menjadi komoditas mayoritas yang dijual.
“Sejak awal pandemi corona, penjualan di sini melonjak hingga lebih dari 100 persen. Ikan cupang yang paling pesat peningkatannya. Makannya banyak pedagang yang memfokuskan ke cupang,” kata Ujang, salah satu pedagang.
Lonjakan penjualan selama pandemi Covid-19 juga dialami Tiano Morello, salah satu peternak ikan cupang di Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat. Meski ekspor lesu akibat aksesnya yang susah selama pagebluk, penjualan cupang hasil budidaya Tiano untuk pasar domestik malah meningkat pesat hingga lebih dari dua kali.
“Seiring banyaknya aktivitas masyarakat untuk berkegiatan di rumah selama pandemi membuat jumlah penggiat baru hobi memelihara ikan cupang meningkat signifikan,” ujar peternak beromzet Rp100 - 150 juta setiap bulan itu.
Manisnya bisnis ikan cupang membuat banyak orang terpikat, salah satunya Arifin, pedagang pakaian denim di Pos Pengumben, Jakarta Barat. Di tengah lesunya penjualan toko pakaian berbahan jeans miliknya, bisnis ikan cupang menjadi angin segar.
Berbagai jenis ikan cupang, dari crown tail, halfmoon, plakat, bluerims, hingga giant multicolor menjadi pajangan baru berdampingan bersama pakaian-pakaian dagangan di Toko Nyoel Jeans.co milik Arifin.
Selain warnanya yang indah dan corak-coraknya yang unik, menurut penggiat baru hobi ikan cupang, Zudiar Laeis, cupang lebih mudah dan murah pemeliharaannya dibanding ikan hias lainnya. Cara mendapatkannya pun semakin gampang, tak harus keluar rumah untuk mendatangi pasar maupun toko. Dengan perangkat telepon pintar, Zudiar bisa membeli ikan cupang melalui toko daring maupun lelang di media sosial.
Tren hobi memelihara ikan cupang saat pandemi juga menjadi berkah bagi content creator atau youtuber Dedi Yusolianto. Deeway Gembel, begitu dia akrab disapa, oleh penggemarnya dijuluki Presiden Cupang Indonesia. Kini jumlah subscriber di channel YouTube meningkat. “Telah mencapai 276 ribu orang,” kata Deeway.
Karena fokus ke cupang, bisnis peternakan yang dia bangun sejak 1986 terpaksa dikendorkan produksinya untuk membuat konten video. Deeway berharap ikan cupang dapat bertahan menjadi primadona dan pelipur masyarakat di tengah pandemi corona.