Pandemi corona telah menurunkan angka imunisasi, termasuk di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia WHO dan Organisasi PBB untuk Anak-anak UNICEF menyebutkan penurunan yang sangat signifikan ini terjadi pertama kali dalam 28 tahun terakhir.
Menurut WHO, empat bulan pertama pada 2020 menunjukkan penurunan jumlah secara signifikan anak yang menyelesaikan tiga dosis vaksin difteri, pertusis, dan tetanus (DPT). Berkurangnya jumlah imunisasi ini mendorong para tenaga medis puskemas di Kota Banda Aceh untuk meningkatkan kembali imunisasi dengan sistem jemput bola.
Penanggung jawab bagian imunisasi UPTD Puskesmas Kopelma Darussalam, Nurhafifah, mengatakan penurunan angka imunisasi memang terjadi sejak pandemi Covid-19. Hingga akhir triwulan ketiga 2020, imunisasi di wilayahnya baru 37 persen, sementara triwulan yang sama tahun lalu sekitar 70 persen.
Salah satu penyebab penurunan angka imunisasi yakni kecemasan orang tua untuk membawa anaknya ke puskesmas karena takut terpapar Covid-19. Petugas puskesmas kemudian mengatasinya dengan mendatangi langsung balita-balita di rumahnya untuk memberikan vaksin imunisasi Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, dan Campak sesuai jadwal.
Menurut Nurhafifah, sistem jemput bola itu dinilai sangat efektif untuk meningkatkan kembali angka imunisasi sebagai upaya menjaga kesehatan generasi mendatang. Agenda imunisasi ke rumah warga juga dimanfaatkan oleh petugas medis untuk memberikan penyuluhan serta mengajak warga agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas kesehatan Puskesmas Kopelma Darussalam mempersiapkan vaksin imunisasi sebelum mendatangi para balita secara langsung di rumah mereka di Desa Rukoh, Banda Aceh, Aceh, Rabu (7/10/2020).
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas kesehatan Puskesmas Kopelma Darussalam mempersiapkan vaksin imunisasi sebelum mendatangi para balita secara langsung di rumah mereka di Desa Rukoh, Banda Aceh, Aceh, Rabu (7/10/2020).
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas kesehatan Puskesmas Kopelma Darussalam mengenakan alat pelindung diri (APD) guna mencegah penularan COVID-19 sebelum melakukan imunisasi dengan cara mendatangi para balita secara langsung di rumah mereka di Desa Ie Masen Kaye Adang, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (15/10/2020).
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas kesehatan Puskesmas Kopelma Darussalam yang mengenakan alat pelindung diri (APD) guna mencegah penularan COVID-19 menaiki sepeda motor untuk mendatangi para balita yang akan diimunisasi di rumah mereka di Desa Rukoh, Banda Aceh, Aceh, Rabu (7/10/2020).
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas kesehatan dari Puskesmas Ulee Kareng (kiri) mensosialisasikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah guna mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di sela pelaksanaan imunisasi balita di Desa Ilie, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (5/9/2020).
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Balita mendapat vaksin imunisasi polio di rumahnya di di Desa Rukoh, Banda Aceh, Rabu (7/10/2020).
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas puskesmas Ulee Kareng mengukur tinggi badan balita sebelum memberikan imunisasi di Desa Ilie, Banda Aceh, Aceh, Selasa (16/6/2020).
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas kesehatan dari Puskesmas Ulee Kareng (kanan) berbincang dengan orang tua balita setelah memberikan vaksin imunisasi di Desa Rukoh, Banda Aceh, Rabu (21/10/2020).
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas kesehatan puskesmas bersiap menyuntikkan vaksin imunisasi untuk balita di Desa Rukoh, Banda Aceh, Aceh, Rabu (7/10/2020).
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas kesehatan Puskesmas Ulee Kareng (kiri) menyuntikkan vaksin imunisasi kepada balita di rumahnya di Desa Ilie, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (5/9/2020).
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas kesehatan puskesmas (kiri) menjelaskan jadwal dan jenis vaksin imunisasi yang akan diberikan pada balita di rumah mereka di Desa Rukoh, Banda Aceh, Aceh, Rabu (7/10/2020).
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas kesehatan mencatat jadwal dan jenis vaksin imunisasi yang telah diberikan kepada balita di kediaman orang tua balita tersebut di Desa Rukoh, Banda Aceh, Aceh, Rabu (7/10/2020).