Limbah industri kerap menimbulkan aroma tak sedap, menyengat, dan warna gelap di sungai. Ini seperti yang terlihat di Desa Karang Anyar, Cikarang. Aliran Kali Cilemahabang yang membelah desa di Kabupaten Bekasi itu berwarna hitam pekat, diduga akibat pembuangan limbah industri yang tak jauh dari tanggul sungai. Tentu tidak baik memakai air ini untuk kebutuhan manusia.
Namun warga di sana tetap memanfaatkannya. Wana, yang tinggal beberapa tahun di dekat sungai ini, mengatakan terpaksa memanfaatkan air kali yang keruh karena faktor ekonomi. Dia tak mampu membuat sumur. "Begini kehidupan kami. Mau tidak mau harus memakai air kali hitam ini untuk mandi, mencuci pakaian, dan menyiram tanaman," kata Wana, Rabu, 9 September 2021.
Akibat menggunakan air yang tercemar itu tak sedikit warga yang gatal-gatal hingga mual. "Kulit kena kudis, anaka-anak juga kadang sakit perut tiba-tiba sehabis mandi. Mungkin tertelan saat berenang," ujar perempuan 45 tahun ini yang menetap bersama keluarganya di sana sejak sembilan tahun lalu.
Agar mendapatkan air bersih, warga setempat harus merogoh kocek lebih untuk membeli air isi ulang di gerai-gerai dengan harga kisaran Rp 5.000 per galon. Hal tersebut membuat Wana dan puluhan keluarga lainnya terdesak dan bingung di masa krisis pandemi Covid-19 ini. Kebanyakan warga di sana bekerja sebagai buruh pabrik dan tani yang mendpatakan penghasilan terbatas.
"Kalau ada rezeki maunya untuk menggali sumur. Cuma, kan harus dalam dan harus lebih besar biayanya. Kalo hanya bergantung pada bantuan air bersih dari BPBD saja, yang datang tak menentu, kami bisa terus-menerus kesulitan air bersih seperti sekarang," Anun, 63, warga lain yang sudah tinggal sejak 1982 ini ikut menimpali.
Menurut Anun, dahulu daerah itu merupakan bentangan sawah. Pengairannya dari Kali Cilemahabang yang masih bersih dan bening. "Mungkin karena banyak pembangunan dan beridirinya pabrik-pabrik membuat aliran kali perlahan menghitam dan menyebabkan banyak penyakit, seperti penyakit kulit," kata Anun.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Wana (45) salah satu warga Desa Karang Asih memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang yang keruh akibat tercemar limbah indutsri untuk menyiram tanaman di Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, (9/9/2021). Terbatasnya sumur sebagai sumber mata air warga Desa Karang Asih membuat warga terpaksa memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang sebagai sumber air utama untuk keperluan sehari-hari.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Tumpukkan sampah dan tumbuhan eceng gondok menrambat di sepanjang aliran Kali Cilemahabang, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, (9/9/2021). Bau tak sedap juga menjadi keluhan warga yang tinggal di bantaran kali yang berwarna hitam itu.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah warga memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang yang keruh akibat tercemar limbah indutsri untuk mencuci pakaian di Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, (9/9/2021). Terbatasnya sumur sebagai sumber mata air warga Desa Karang Asih membuat warga terpaksa memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang sebagai sumber air utama untuk keperluan sehari-hari.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah warga melintas jembatan yang membentang diatas aliran air Kali Cilemahabang yang keruh akibat tercemar limbah indutsri di Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, (9/9/2021). Terbatasnya sumur sebagai sumber mata air warga Desa Karang Asih membuat warga terpaksa memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang sebagai sumber air utama untuk keperluan sehari-hari.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Anun (63) salah satu warga Desa Karang Asih berpose di depan rumahnya selepas mandi menggunakan aliran air Kali Cilemahabang yang keruh akibat tercemar limbah indutsri di Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, (9/9/2021). Sudah hampir genap sepuluh tahun warga Desa Karang Asih terpaksa memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang yang keruh akibat pencemaran limbah industri sebagai sumber air utama untuk keperluan sehari-hari.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah warga memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang yang keruh akibat tercemar limbah indutsri untuk mandi dan mencuci pakaian di Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, (9/9/2021).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah warga memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang yang keruh akibat tercemar limbah indutsri untuk mencuci pakaian di Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, (9/9/2021). Terbatasnya sumur sebagai sumber mata air warga Desa Karang Asih membuat warga terpaksa memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang sebagai sumber air utama untuk keperluan sehari-hari.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sudah hampir genap sepuluh tahun warga Desa Karang Asih terpaksa memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang yang keruh akibat pencemaran limbah industri sebagai sumber air utama untuk keperluan sehari-hari.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah warga mengantre untuk mendapatkan air bersih yang disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi di Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, (9/9/2021). Sudah hampir genap sepuluh tahun warga Desa Karang Asih terpaksa memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang yang keruh akibat pencemaran limbah industri sebagai sumber air utama untuk keperluan sehari-hari.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah warga mengangkut ember berisi air bersih yang disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menggunakan di Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, (9/9/2021). Sudah hampir genap sepuluh tahun warga Desa Karang Asih terpaksa memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang yang keruh akibat pencemaran limbah industri sebagai sumber air utama untuk keperluan sehari-hari.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Seorang anak laki-laki bermain di pondok dekat aliran Kali Cilemahabang, di Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu, (9/9/2021). Pemanfaatan sumber dari aliran air kali yang tercemar limbah industri tersebut menyebabkan beberapa warga mengaku alami gatal-gatal dan seringkali alami mual
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah warga memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang yang keruh akibat tercemar limbah indutsri untuk mandi dan mencuci pakaian di Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, (9/9/2021). Terbatasnya sumur sebagai sumber mata air warga Desa Karang Asih membuat warga terpaksa memanfaatkan aliran air Kali Cilemahabang sebagai sumber air utama untuk keperluan sehari-hari.