Berdasarkan sejarahnya Timor Leste pernah menjadi wilayah bekas jajahan bangsa Portugis dan pernah menjadi bagian dari Provinsi ke-27 Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian menjadi negara independen setelah memisahkan diri dan berganti nama menjadi Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL) atau República Democrática de Timor Leste.
Pemisahan dengan Indonesia terjadi setelah diadakan referendum pada 30 Agustus 1999. Pada 20 Mei 2002, Timor Leste secara resmi dideklarasikan sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
Dua puluh tahun sejak restorasi kemerdekaan, sejumlah monumen peninggalan RI masih kokoh berdiri. Taman Makam Pahlawan Seroja Dili merupakan pemakaman militer tentara RI yang gugur selama bertugas di Timor-Timur antara kurun waktu 1975-1999. Pemakaman ini terletak tidak jauh dari pemakaman Santa Cruz yang berada di Kota Dili. Keberadannya menjadi taman makam pahlawan Indonesia satu-satunya yang berada di luar negeri.
Kemudian patung Yesus Kristus atau Cristo Rei ialah yang dibangun di ketinggan 90 meter di atas permukaan laut. Lokasinya di atas bukit Tanjung Fatucama bagian timur Dili. Patung ini didesain oleh Mochamad Syailillah dengan tinggi 27 meter yang bertujuan. Patung ini untuk memperingati integrasi Timor-Timur dan menjadi provinsi Indonesia yang ke 27. Patung Cristo Rei ini diresmikan Presiden ke-2 RI Soeharto pada 15 Oktober 1996.
Kedua negara kini memiliki kedekatan yang unik. Ketika negara lain yang terpisah akibat konflik cenderung memiliki hubungan bilateral kurang baik, Indonesia dan Timor Leste justru sebaliknya. RI menjadi mitra dagang terbesar Timor Leste dengan memasok hampir 80% kebutuhan rumah tangga masyarakat, seperti sembako, air mineral, dan furniture.
Eratnya persahabatan Indonesia dengan Timor Leste ini pun ditandai dengan Konstitusi Timor Leste yang mengatur bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja (working language),. Di beberapa sekolah menengah atas (SMA), bahasa Indonesia masuk dalam mata pelajaran.
Sejarah Restorasi Kemerdekaan Timor Leste tidak akan pernah luput dari peran Bacharuddin Jusuf Habibie. Kisahnya akan selalu hidup di tengah masyarakat Timor Leste. Ketika menjabat presiden ke-3 RI, Habibie mendorong pelaksanaan referendum untuk Timor Timur (nama Timor Leste ketika itu).
Sebagai bentuk penghargaan serta penghormatan, pemerintah Timor Leste membangun jembatan dengan panjang 78 meter dan lebar 11,5 meter bernama BJ Habibie. Jembatan ini menghubungkan jalan Avenida dos Direitos Humanos di Dili.
Foto dan teks : Galih Pradipta
Editor : Fanny Octavianus
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Seekor burung melintas dengan latar belakang Kota Dili, di Timor Leste, Selasa, (17/5/2022). Berdasarkan sejarahnya Timor Leste pernah menjadi wilayah bekas jajahan bangsa Portugis dan pernah menjadi bagian dari Provinsi ke-27 Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang kemudian menjadi negara independen setelah memisahkan diri dari Republik Indonesia dan berganti nama menjadi Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL) atau República Democrática de Timor Leste.
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Kerbau mencari makan di ladang pengembalaan di kawasan Batugede, Timor Leste, Minggu, (22/5/2022).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Sejumlah trukk eskpor melintasi perbatasan Indonesia di Pos Lintas Batas Terpadu (PLBNT) Mota Ain, Desa Silawan, Kabupaten Belu, NTT, Senin (23/5/2022).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Warga beraktivitas di kawasan Pantai Largo de Lecidere, Dili, Timor Leste, Selasa (17/5/2022).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Warga menonton televisi lokal milik Indoensia di Dili, Timor Leste, Rabu (18/5/2022).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Foto aerial patung Kristus Raja atau Christo Rei di atas bukit Tanjung Fatucama, Dili, Timor Leste, Sabtu (21/5/2022). Berdasarkan sejarahnya Timor Leste pernah menjadi wilayah bekas jajahan bangsa Portugis dan pernah menjadi bagian dari Provinsi ke-27 Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang kemudian menjadi negara independen setelah memisahkan diri dari Republik Indonesia dan berganti nama menjadi Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL) atau República Democrática de Timor Leste.
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Guru bahasa Indonesia Muhammad Nursamsi (kanan) mengajarkan mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK Escola Tecinca Informatica de Dili (ETI Dili), Dili, Timor Leste, Rabu (18/5/2022).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Anak-anak menghadiri peringatan HUT ke-20 restorasi kemerdekaan Timor Leste di Istana Kepresidenan Timor Leste, Dili, Jumat (20/5/2022).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Petugas Polisi Nasional Timor Leste berjaga di Kawasan Gereja Katedral Dili, Timor Leste (18/5/2022). Sebagai negara dengan sejarah perjuangan yang melibatkan satu sama lain, Indonesia dan Timor Leste memiliki kedekatan yang terbilang unik. Ketika negara lain yang terpisah akibat konflik cenderung memiliki hubungan bilateral yang kurang baik maka Indonesia dan Timor Leste justru menjalin kerja sama yang sangat erat.
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Foto udara Taman Makam Pahlawan Seroja yang bersebelahan dengan Makam Santa Cruz di Kota Dili, Timor Leste, Selasa (17/5/2022). Berdasarkan sejarahnya Timor Leste pernah menjadi wilayah bekas jajahan bangsa Portugis dan pernah menjadi bagian dari Provinsi ke-27 Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang kemudian menjadi negara independen setelah memisahkan diri dari Republik Indonesia dan berganti nama menjadi Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL) atau República Democrática de Timor Leste.
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Masyarakat menggunakan kendaraan bak terbuka untuk menuju ke ladang di kawasan, Batugede, Timor Leste, Minggu, (22/5/2021).