Merger Gojek dan Tokopedia Bakal Mengubah Peta Bisnis Digital

Olah foto digital dari 123rf
Penulis: Safrezi Fitra
15/4/2021, 15.17 WIB
 

Peluang Merger OVO dengan DANA

Grab juga dikabarkan telah membeli saham perusahaan teknologi Indonesia dan konglomerat media PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK). Grab yang didukung Softbank membeli sekitar 4% saham, senilai 366 juta dolar Singapura atau sekitar Rp 4 triliun. 

Emtek mengumumkan telah menerbitkan 4,76 miliar saham baru dalam penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement senilai Rp 9,3 triliun. Saham baru ini dibeli situs mesin pencari terbesar di Korea Selatan Naver Corporation, dan perusahaan investasi H Holdings Inc.

"Grab membeli saham Emtek melalui H Holdings," kata orang yang tidak mau disebutkan namanya, seperti dikutip The Straits Times, Kamis (15/4).

Dengan transaksi ini, kedua perusahaan mendapatkan 8,4% saham Emtek. Emtek mengatakan dana hasil penerbitan saham baru tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnis serta membantu mendanai operasional sehari-hari.

Setelah aksi korporasi ini, pemegang saham Emtek utama terdilusi. Kepemilikan pendiri Eddy Sariaatmadja turun menjadi dari 24,9% menjadi 22,96%. Saham Bos Indofood, Anthoni Salim, di Emtek pun ikut terdilusi dari 9,08% menjadi 8,38%.

Akuisi Emtek oleh Grab membuka peluang merger perusahaan pembayaran digital OVO dan DANA. Saat ini Grab menjadi salah satu pemilik saham OVO dan Emtek memiliki DANA.

Pada September 2019, Reuters melaporkan Grab sedang dalam pembicaraan untuk menggabungkan OVO dengan perusahaan e-money DANA yang didukung oleh Emtek dan Ant Financial.

Nantinya, merger OVO-DANA akan menjadi saingan berat Gopay dan Shopeepay di bisnis pembayaran digital. GoPay merupakan platform pembayaran digital yang dimiliki Gojek. Sementara Shopeepay merupakan mitra Shopee yang sama-sama anak usaha Sea Limited (Sea Group).

Berdasarkan survei DailySocial, Gopay menjadi dompet digital yang paling banyak dipakai masyarakat. Hasil surveinya bisa dilihat dalam Databoks berikut:

 Bisnis Digital Masuk Perbankan

Di bisnis finansial, Gojek juga sudah merambah perbankan dengan mengakusisi Bank Jago pada akhir tahun 2020. Gojek menghabiskan US$160 juta untuk menaikkan kepemilikannya di Bank Jago menjadi 22,16%. Kini Bank Jago telah bertransformasi menjadi bank digital.

Pemilik Shopee, Shopeepay dan platform gim Garena, Sea Group, sudah lebih dulu merambah ke perbankan dengan mengakuisisi Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) tahun lalu. Kini BKE telah resmi berganti nama menjadi PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank).

Selain BKE, Sea Group juga mengincar bank lain. Sumber Katadata.co.id dan D-Insights mengatakan ada dua bank potensial yang membuat Sea Group tertarik, yakni Bank Capital Tbk (BACA) dan PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA). Arahnya, bank-bank ini akan ditransformasikan menjadi bank digital dan menjadi mitra anak usaha pembayaran digital Shopeepay.

 Tak hanya induk Shopee, Grab juga dikabarkan tengah mengincar Bank Capital. Direktur Utama Bank Capital Wahyu Dwi Aji membenarkan bahwa Grab tertarik masuk pada layanan digital tersebut. “Tetapi, bukan hanya Grab (yang berminat),” kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (25/2).

Grab juga mengincar Bank Aladin Syariah Tbk (BANK). Bahkan, saat ini Presiden Direktur Bank Aladin adalah Dyota Marsudi, orang dari Vertex Ventures. Vertex merupakan salah satu pemegang saham Grab sejak awal pendanaan seri A.

Dyota dikawal oleh Direktur Digital Banking Firdila Sari, Direktur Keuangan dan Strategi Willy Hambali, dan Direktur Teknologi Informasi Budi Kusmiantoro. Ketiganya merupakan orang penting di PT Visionet Internasional, pemilik brand OVO.

Grab dan Sea Group sama-sama telah memperoleh lisensi bank digital penuh atau digital full bank (DFB) dari otoritas moneter Singapura alias Monetary Authority of Singapore (MAS) pada akhir tahun lalu.

 
Halaman: