Erick Thohir Bangga BRI Kembali Sponsori Liga 1

ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj.
Pesepak bola Arema FC Rizky Dwi (kanan) berusaha melepaskan diri dari hadangan pesepak bola PSIS Semarang Eka Febri (kiri) dalam pertandingan persahabatan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (22/5/2022). Pertandingan yang juga digunakan untuk menguji kesiapan kedua tim menghadapi Kompetisi Liga 1 2022/2023 tersebut dimenangkan Arema FC dengan skor akhir 2-0.
Penulis: Hadi S
25/7/2022, 16.06 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir cukup menaruh perhatian dengan perkembangan serta kualitas sepak bola Indonesia. Salah satu buktinya adalah dengan mendukung kompetisi Liga 1.

Sebagaimana diketahui, Liga 1 adalah ajang kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia. Terkait hal itu, Erick pun kembali menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk mendukung pagelaran tersebut.

Menurut dia, komitmen bank BUMN ini selaras dengan upaya meningkatkan kualitas sepak bola nasional, baik secara prestasi maupun bisnis. Melalui keterangan tertulisnya Erick mengungkapkan, bahwa secara prestasi, tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia memastikan lolos ke Piala Asia 2022.

Sedangkan secara bisnis, Liga 1 terbukti mampu menggerakkan usaha kecil dan menengah dengan nilai total Rp 3 triliun. Terkait hal itu, Erick pun bersyukur karena BRI kembali akan menjadi sponsor untuk gelaran Liga 1 musim kompetisi 2022.

Menurutnya, selain menjadi sarana promosi yang efektif untuk menjangkau masyarakat, Liga 1 juga berkembang menjadi sebuah ekosistem. “Tak hanya menggerakkan dunia sepak bola melainkan pula UKM (usaha kecil dan menengah),” katanya dikutip dari situs Kementerian BUMN pada Senin (25/7).

Erick juga mengapresiasi kinerja BRI yang terus mampu menjadi pilar pendukung geliat UKM. Dalam Liga 1 saja, ada puluhan ribu UKM yang mampu hidup dan berkembang dengan sokongan BRI. Menurutnya, hal itu selaras dengan misi BRI sebagai institusi keuangan yang mendorong dan menumbuhkan UKM.

Karena, di balik Liga 1 sendiri ada banyak turunan UKM, baik yang menjual makanan, merchandise, dan lain sebagainya. “Perputaran ekonomi dari UKM ini mencapai Rp 3 triliun,” jelasnya.

 Tak hanya dari sisi ekonomi, Erick yakin pelaksanaan kompetisi Liga 1 akan semakin mendorong majunya prestasi sepak bola nasional. Sepak bola sebagai olahraga rakyat, kata Erick, mesti menjadi kebanggaan bangsa di pentas internasional.

Sehingga, dari kompetisi berkualitas akan lahir timnas yang berprestasi di level internasional. “Menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia melihat timnas kita berprestasi,” tuturnya.

Erick pun berpesan kepada seluruh elemen sepak bola nasional agar menyambut gelaran Liga 1 dengan tetap disiplin terkait protokol kesehatan.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyebut, animo pecinta sepak bola terhadap BRI Liga 1 semakin terasa jelang kompetisi bergulir. Terlebih, pencinta sepak bola kini sudah dapat menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion.

Menurut dia, saat ini pandemi sudah lebih terkendali sehingga aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat sudah mulai kembali pulih. Dengan demikian, pertandingan sudah dapat dihadiri langsung oleh suporter. “Tentunya secara bertahap sebanyak 75 persen dari kapasitas stadion,” tambahnya.

Lebih lanjut Catur menjelaskan latar belakang dan pertimbangan, mengapa BRI kembali menjadi Title Sponsor BRI Liga I musim 2022-2023. Menurutnya, yang pertama, dari sisi ekonomi, BRI ingin terus menghidupkan mata rantai ekonomi kerakyatan melalui industri sepak bola nasional.

Ia menyebut, berdasarkan hasil penelitian LPEM FEB UI, kompetisi ini dapat menggerakkan perekonomian sebesar Rp 3 triliun. Terbukti, pada penyelenggaraan BRI Liga I musim lalu turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal I tahun 2022 yang mampu tumbuh 5,01 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY).

Selain faktor ekonomi, kata Catur, adalah Liga 1 adalah sarana promosi yang efektif dan efisien. “BRI ingin berkontribusi penuh dalam mendukung prestasi sepak bola nasional.”

(Tim Riset Katadata)