Dukung Ekonomi Hijau, Bank Mandiri Gelar Lokakarya Terkait EBT

Bank Mandiri
Lokakarya yang digagas Bank Mandiri merupakan respons terhadap isu ekonomi hijau yang menjadi tren kebijakan ekonomi di berbagai negara.
Penulis: Dini Hariyanti - Tim Riset dan Publikasi
6/9/2022, 15.46 WIB

Bank Mandiri menggelar lokakarya bertajuk “Shaping Roadmap to be Prefered Bank in Renewable Energy” pada 6 - 7 September 2022. Kegiatan ini mengikutsertakan Kementerian ESDM, Kementerian BKPM, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT PLN, serta top players energi baru terbarukan (EBT), khususnya dalam bidang hydro power, panas bumi, dan panel surya.

Lokakarya tersebut diselenggarakan sebagai respons terhadap isu soal ekonomi hijau yang menjadi tren kebijakan ekonomi di berbagai negara, guna membangun pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Tak terkecuali Indonesia yang memiliki potensi sumber daya energi terbarukan.

Rangkaian acara lokakarya atau workshop akan ditutup dengan kunjungan lapangan ke PLTP Patuha, PLTA Saguling, dan PLTS Cirata. Hal ini bertujuan mempertajam insight dan meningkatkan kerja sama bisnis terkait energi terbarukan di Bank Mandiri, sehingga bisa menciptakan keahlian di bidang EBT.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menyampaikan, workshop soal energi terbarukan ini merupakan wujud peran nyata Bank Mandiri mendukung Indonesia mencapai komitmen Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

“Workshop ini menjadi wadah aspirasi bagi pemangku kepentingan, regulator, pelaku industri dan Bank Mandiri untuk bersama-sama menggali potensi dalam hal energi berkelanjutan yang selaras dengan Agenda Nasional Pemerintah,” tuturnya, Selasa (6/9/2022).

Mandiri menyadari, pengembangan kapabilitas sumber daya manusia merupakan salah satu kunci mewujudkan keberhasilan NZE. Oleh karena itu, lokakarya ini melibatkan jajaran top management perseroan hingga perusahaan anak.

Komitmen Indonesia mendukung ekonomi hijau terus meningkat signifikan sebagai bukti keseriusan industri dan pemerintah. Hal ini terlihat dari total Pembiayaan Hijau Nasional pada akhir 2021 sebesar Rp466 triliun atau 8 persen dari total kredit Indonesia.

Alexandra menjelaskan lebih jauh, Bank Mandiri sejauh ini berkontribusi 20,7 persen dari total kredit hijau di Indonesia. Realisasi ini menegaskan komitmen perseroan untuk menciptakan green economy yang tercermin pada ESG Framework & Roadmap dalam Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan sesuai dengan POJK 51/2017.

“Hingga kuartal II 2022 Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp226 triliun atau sekitar 25 persen dari total kredit Bank Mandiri, antara lain pembiayaan kepada sektor energi terbarukan, pengelolaan SDA berkelanjutan, dan transportasi ramah lingkungan,” ujarnya.

Tidak hanya dari sisi kredit, dari aspek pendanaan, bank berkode emiten BMRI ini juga mengembangkan serangkaian sustainable product seperti sustainable bond sebesar US$300 juta, ESG repo sebesar US$500 Juta, serta retail consumer loan untuk pembelian mobil listrik dan solar panel.

“Guna mengakselerasi Low Carbon Investment, kami akan terus berinovasi mengembangkan berbagai produk berkelanjutan sesuai best practices seperti sustainability linked loan termasuk ke sektor energi terbarukan,” ucap Alexandra.