Tingginya Kebutuhan Talenta Digital di Indonesia

Telkom
Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid menyampaikan materi mengenai talenta digital dalam acara BATIC 2022, Kamis (23/9/2022).
Penulis: Shabrina Paramacitra - Tim Publikasi Katadata
23/9/2022, 15.30 WIB

Transformasi digital di Indonesia menghadapi tantangan berupa kurangnya talenta digital. Padahal, pesatnya adopsi digital di Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi digital, serta menyumbang kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB).

Direktur Digital Bisnis PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) Muhamad Fajrin Rasyid memaparkan, permintaan industri teknologi, informasi dan komunikasi terhadap talenta digital sangat tinggi.

“Indonesia saat ini kekurangan talenta digital yang mengancam pertumbuhan industri teknologi, dengan prakiraan unrealized output senilai US$ 21,8 miliar,” jelas Fajrin di sela-sela acara Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2022, Kamis (23/9).

Dalam acara yang dihadiri 600 peserta itu, Fajrin memaparkan riset Bank Dunia, bahwa sepanjang tahun 2015-2030 Indonesia akan kekurangan 9 juta tenaga terlatih di bidang teknologi.

Selain itu, pada tahun 2018, sekitar 1.000 perusahaan teknologi aktif mencari talenta digital. Angka tersebut meningkat lima kali lipat dari tahun 2017. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika juga menunjukkan adanya kekurangan sekitar 600 ribu talenta digital per tahun.

Halaman: