Pluang, perusahaan rintisan aplikasi investasi multi-aset inovatif, ikut aktif mengawal lahirnya Komunike Youth-20 (Y-20) khususnya di isu transformasi digital dan literasi keuangan dalam Sherpa Track G20, yang digelar berkaitan dengan KTT G20 di Bali.
Sherpa Track G20, yang digelar 11-14 November 2022, menghasilkan sejumlah poin untuk dibahas dalam KTT G20 di antaranya investasi pada perkembangan kapasitas anak muda di masa pemulihan ekonomi lewat digital-based economy transformation.
Pluang sebagai platform investasi multi-aset di Indonesia menyarankan pemerintah untuk melihat potensi produktivitas pemuda yang didorong oleh transformasi ekonomi digital, salah satunya lewat integrasi literasi digital dan keuangan.
Transformasi ekonomi berbasis digital adalah agenda yang didiskusikan oleh setidaknya 12 kelompok kerja dan 10 engagement groups dalam Sherpa Track G20.
Wilson Andrew, Director of External Affairs Pluang menekankan pembangunan kapasitas pemuda yang merata. “Di tengah masifnya gelombang digitalisasi, pemuda dituntut untuk mampu menjadi bagian dari inovasi digital ini,” katanya dalam siaran pers, Rabu (16/11).
Di samping itu, pemerintah perlu membekali pemuda dengan kemampuan digital dan literasi keuangan yang mumpuni. Dengan mengadvokasi kepentingan pemuda, para pemimpin negara G20 dapat memastikan transformasi digital dapat menciptakan kesempatan finansial yang inklusif, baik itu dalam bentuk kesempatan kerja maupun mengembangkan aset keuangannya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa sektor keuangan digital mengalami pertumbuhan yang menjanjikan, yakni mencatat sebesar 0,8% YoY di kuartal III-2022 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
Transformasi ekonomi berbasis digital melalui sektor keuangan digital diharapkan mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan, serta menjadi solusi pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
Studi ILO memprediksi bahwa akses internet di tahun 2030 dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja sebanyak 24 juta secara global, dengan 25% proporsi lapangan kerja untuk pemuda.
Dengan besarnya potensi produktivitas pemuda, Pluang berharap hasil diskusi Sherpa Track bisa memastikan adanya aksi pengembangan kapasitas pemuda lewat pemanfaatan transformasi digital secara komprehensif.
Komunike Y-20 menyarankan adanya integrasi program pengembangan literasi keuangan dan digital untuk mendorong partisipasi komunitas pemuda yang inklusif.
“Menurut data IMF, inklusi keuangan digital dapat mendorong perkembangan ekonomi hingga 2,2%, dengan didukung kerja sama antara pemerintah dan swasta yang melibatkan akses pada infrastruktur, literasi digital dan keuangan, serta perbaikan kualitas institusi. Kami optimis pemerataan literasi digital dan keuangan dapat mendorong lebih banyak partisipasi anak muda dalam pemulihan ekonomi,” kata Wilson.