Mengelola pengeluaran dan pemasukan, serta mencari penghasilan tambahan, merupakan langkah mendasar dalam perencanaan keuangan yang baik. Namun, upaya tersebut belum cukup tanpa menjaga skor kredit yang baik.
Skor kredit adalah sistem penilaian kredit yang dilakukan lembaga pengelola informasi kredit kepada seseorang atau perusahaan, berdasarkan catatan riwayat kredit yang bersangkutan. Umumnya, skor kredit dikenal dengan istilah BI-checking, atau sekarang lebih dikenal dengan nama Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Melalui skor kredit, pihak kreditur mendapat riwayat Informasi Debitur Individual (IDI) yang berisi tingkat kolektibilitas atau kelancaran pembayaran kredit calon debitur. Skor kredit menjadi bahan pertimbangan bank atau layanan penyediaan kredit lainnya saat menyeleksi ajuan pinjaman dana.
Jika skor kredit baik, maka kredit akan dikucurkan dengan mudah. Sebaliknya, jika skor kredit buruk, bank akan enggan memberikan pinjaman. Pasalnya, kemampuan pelunasan calon debitur diragukan.
Mengapa Skor Kredit Penting?
Masyarakat, terutama generasi muda, selalu ingin berkembang dari sisi finansial. Hasrat untuk berkembang ini diwujudkan dengan cara yang berbeda-beda. Misalnya, bagi pasangan muda yang sedang menantikan kelahiran anak kedua, kemajuan (progress) finansial dapat terlihat dari kemampuan pembelian mobil yang besar untuk menyambut anggota keluarga baru.
Atau seorang kakak sulung yang bekerja di perusahaan teknologi, membelikan motor untuk transportasi adik perempuannya yang masih berkuliah. Sementara, bagi orang yang baru meniti karier, liburan keliling Eropa adalah progress karena trip itu sudah didambakannya sejak kuliah.
Untuk memenuhi kebutuhan dengan dana besar, seseorang mungkin membutuhkan bantuan finansial dari perbankan atau lembaga kreditur lainnya. Maka, skor kredit menjadi modal untuk mendapatkan dana yang diperlukan. Untuk itu, Skorlife hadir untuk mendukung masyarakat agar lebih memahami pentingnya menjaga skor kredit yang baik.
Jaga Skor Kredit dari Waktu ke Waktu
Skor kredit salah satunya ditentukan dari cara calon debitur mengelola utang. Apakah calon debitur membayar cicilan kartu kredit tepat waktu? Apakah calon debitur memiliki tunggakan utang? Apakah cicilan pinjaman daring calon debitur memiliki hambatan pembayaran?
Jika calon debitur tidak melakukan pembayaran secara tepat waktu, atau menunggak tagihan kartu kredit, kredit pemilikan rumah (KPR), bahkan Paylater, maka skor kreditnya akan memburuk. Akibatnya, calon debitur berpotensi ditolak jika hendak mengajukan permohonan kredit baru, seperti permohonan KPR, kredit kendaraan bermotor (KKB), dan lain-lain.
Penolakan permohonan kredit dapat menghambat progress keuangan yang direncanakan. Oleh karena itu, sangat penting bagi siapa pun untuk menjaga skor kreditnya secara berkala. Sebab, hal ini menjadi salah satu penentu dalam proses persetujuan kredit berikutnya.
Skorlife mengajak anak muda Indonesia untuk bersemangat dalam mengejar mimpi. Skorlife siap mengedukasi dan menemani generasi muda untuk membangun skor kredit yang baik sejak dini. Untuk info lebih lanjut tentang skor kredit yang positif, kunjungi situs Skorlife.