Blibli Terapkan Ekonomi Sirkular, Tegaskan Komitmen E-Commerce Hijau

Blibli
Etalase Blibli Cinta Bumi
8/2/2023, 12.15 WIB

Blibli mempertegas komitmen sebagai e-commerce hijau melalui penerapan ekonomi sirkular dan inisiatif pelestarian lingkungan.

Melalui komitmen pengalaman ‘Pasti Puas, Pasti di Blibli’, perusahaan ingin memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efisiensi sumber daya. Blibli misalnya menyediakan produk ramah lingkungan melalui halaman khusus ‘Blibli Cinta Bumi’ di platform e-commerce.

Halaman ini memuat kurasi produk ramah lingkungan dari berbagai kategori. Mulai dari produk kerajinan dan dekorasi, kuliner, kesehatan dan kecantikan, fesyen wanita, fesyen muslim, ibu dan anak, serta green technology.

Selain menghadirkan kurasi produk ramah lingkungan, Blibli juga menggunakan kemasan daur ulang saat mengirimkan paket kepada pelanggan. Salah satunya, kemasan kardus dari hasil dari pengolahan kembali sampah kemasan yang dikumpulkan oleh pelanggan. Kemasan ini juga telah bersertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) dan Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC).

Melalui inisiatif berkelanjutan yang bertumpu pada konsep ekonomi sirkular, Bibli juga mengajak pelanggan turut terlibat dalam inisiatif berkelanjutan dengan mengumpulkan sampah kardus kemasan. Pelanggan bisa mengumpulkan waste box sisa belanja daring ke collection box, atau bisa juga dititipkan ke kurir BES Blibli yang mengantarkan belanjaan.

Blibli juga melaksanakan program pelestarian lingkungan. Setiap 10 kemasan bekas yang telah dikumpulkan oleh Blibli dikonversikan menjadi satu bibit pohon. Untuk setiap satu kemasan kardus yang dikumpulkan oleh pelanggan kepada kurir BES, pelanggan akan menerima 10 poin rewards.

Proses ini berlanjut hingga proses daur ulang limbah kardus hingga menjadi barang bermanfaat salah satunya kardus kemasan dan wrapping paper sebagai pengganti pembungkus plastik.

Mengurai Sampah dengan Ekonomi Sirkular

Persoalan sampah yang menjadi fokus Blibli memang masih menjadi masalah di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada 2021 jumlah sampah nasional mencapai 68,5 juta ton. Sebesar 11,6 juta ton atau 17% di antaranya adalah sampah plastik.

Salah satu upaya pengelolaan sampah nasional adalah melalui pendekatan ekonomi sirkular. Ini merupakan konsep yang didasarkan pada prinsip pemanfaatan kembali untuk memaksimalkan nilai ekonomi dari barang-barang sisa konsumsi atau produksi, seperti yang dilakukan Blibli.

Saat ini, pemerintah telah mengadopsi konsep ekonomi sirkular ke dalam Visi Indonesia 2045. Kebijakan ini diambil sebagai salah satu upaya mendukung strategi ekonomi hijau dan upaya pengurangan sampah. Langkah strategis ini juga dinilai dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, laporan studi McKinsey (2020) menunjukkan konsumen Indonesia menduduki peringkat ke-3 di Asia dalam hal kepedulian atas produk ramah lingkungan. Studi juga menunjukkan 80% responden menunjukkan kepedulian pada kemasan ramah lingkungan, sementara 75% responden bersedia untuk membayar jenis kemasan tersebut.

Hal ini sejalan dengan peningkatan apresiasi pasar pada barang-barang upcycle. Data YouGov (2022) menemukan bahwa 3 dari 4 masyarakat Indonesia atau 77% bersedia merogoh kocek lebih untuk produk eco-friendly.

Melalui konsep sirkular ekonomi Blibli berkomitmen menciptakan produk yang tahan lama. Produk juga mudah digunakan kembali serta memiliki dampak pada pertumbuhan bisnis itu sendiri. Untuk mewujudkan visi ekonomi sirkular tentu perlu sinergi dari berbagai elemen pelaku bisnis.

Kolaborasi Blibli dengan stakeholder terkait mampu mendukung proses pengembangan produk berkelanjutan. Ini mulai dari aspek penentuan persyaratan sumber, metode produksi, pemasaran, penjualan, dan aspek lain tentang cara barang dibuat dan cara penanganannya di akhir masa pakainya.

Lewat inisiatif ekonomi sirkular, Blibli ingin memperkuat komitmennya sebagai ekosistem e-commerce paling hijau di Indonesia. Harapannya, langkah kecil ini bisa memberi banyak manfaat untuk pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, terutama kaum marjinal.

Ke depannya, Blibli berharap lebih banyak lagi pelanggan yang terlibat dan berkontribusi upaya Zero Waste untuk tercapainya Sustainable Development Goals.