Aktris sekaligus pengusaha Luna Maya resmi berinvestasi pada penyedia jasa dan layanan pengelolaan sampah Waste4Change. Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi antara kedua belah pihak dalam mewujudkan penanganan sampah yang lebih optimal.

Kabar tersebut diumumkan langsung oleh Luna Maya dalam kegiatan Waste4Change Shareholder Engagement Meeting yang digelar pada Rabu (8/2) kemarin. 

“Dimulai dari kegelisahan saya terhadap sistem pengelolaan sampah yang berjalan saat ini, kondisinya bisa dibilang kurang optimal. Sampah masih banyak dibuang dengan tidak tepat, bocor ke lingkungan, bahkan mengontaminasi rantai makanan yang kita konsumsi,” ujarnya.

Sebelumnya, Waste4Change dan Luna Maya melalui brand NAMA Beauty sama-sama telah memperoleh investasi dari AC Ventures. Luna Maya juga telah lebih dulu menjadi klien untuk layanan Personal Waste Management Waste4Change atau jasa angkut sampah langsung dari rumah.

Padahal, lanjut Luna, permasalahan sampah adalah urusan bersama. Maka itu, ia ingin berpartisipasi mendukung terciptanya ekosistem pengelolaan sampah yang lebih baik dan lebih sehat di Indonesia. 

“Keterlibatan saya diharapkan dapat mendorong terwujudnya sistem yang lebih baik, tidak hanya untuk kami semua tetapi juga bagi alam Indonesia.” 

Bergabungnya Luna Maya ditargetkan dapat mendorong pertumbuhan layanan Waste4Change di beberapa sektor, seperti kemitraan dengan developer perumahan, properti, dan kawasan komersial, serta pengelola pariwisata. Waste4Change juga berencana mengaktifkan kembali layanan B2C sehingga dapat melayani individual.

United Nations Environment Programme (UNEP) mencatat Indonesia menjadi negara penghasil sampah terbesar dengani 64 juta ton per tahun di Asia Tenggara. Kuantitas sampah dan populasi penduduk yang tinggi membuat Indonesia harus menghadapi masalah pengelolaan sampah yang tidak mudah. 

Kesadaran masyarakat untuk dapat mendukung penerapan budaya daur ulang sampah masih rendah. Per 2021, tingkat daur ulang di Indonesia berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan baru 11-12%.

“Waste4Change punya mimpi besar untuk membantu mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Bergabungnya Luna Maya bisa memberikan contoh yang besar dan luas kepada masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah dan terwujudnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” papar Founder dan CEO Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano. 

Adapun, Waste4Change menargetkan peningkatan pengelolaan sampah secara signifikan menjadi 2.000 ton per hari.