Presiden Joko Widodo bertandang ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe, Aceh pada Jumat (10/2). Saat kunjungan, Presiden meninjau pengembangan klaster industri hijau atau Green Industry Cluster (GIC) yang berada di dalam kawasan KEK Arun tersebut.
Klaster industri hijau akan dikembangkan oleh holding BUMN Pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk memperkuat ketahanan energi yang diusung pemerintah.
Presiden mengatakan, kawasan industri seperti KEK Arun tergolong unik karena dapat mendukung ketahanan pangan sekaligus ketahanan energi. Di dalam kawasan tersebut dapat dibangun pabrik-pabrik pupuk karena lokasinya berdekatan dengan sumber gas dan perairan internasional.
Di KEK Arun tersebut akan dikembangkan industri blue dan green ammonia yang dikerjakan Pupuk Indonesia serta peningkatan pusat distribusi LNG, LPG, dan Kondensat Hub Asia yang dijalankan Pertamina.
Selain itu, PLN akan melakukan penyediaan listrik energi terbarukan dan Pelindo akan melakukan optimalisasi lahan pelabuhan. Kawasan industri ekonomi hijau ini juga berpotensi menjadi zona pengolahan produk biomethane yang melibatkan PTPN.
Menteri BUMN Erick Thohir yang turut mendampingi Presiden mengatakan, untuk memperkuat ketahanan pangan dan ketahanan energi, KEK Arun Lhokseumawe yang berada di area seluas 2.600 hektar akan dijadikan sebagai Klaster Industri Hijau.
Klaster industri ini akan memproduksi energi bersih seperti biomethane, blue ammonia, green ammonia, serta menjadi LNG Hub. Ini memungkinkan karena terdapat bahan baku yaitu gas dari Blok Andaman. Klaster Industri Hijau nantinya akan berkontribusi dalam pencapaian komitmen net-zero emission pada 2060.
Untuk itu, Erick mengatakan, konsorsium BUMN telah menandatangani Head of Agreement terkait penyertaan modal di PT Patriot Nusantara Aceh selaku Pengelola KEK Arun Lhokseumawe menuju Kawasan Industri Hijau.
Konsorsium BUMN tersebut beranggotakan Pupuk Indonesia, Pertamina, Pelindo, bersama PT Pembangunan Aceh.
“Kami percaya, semua langkah ini akan berkontribusi pada perekonomian Indonesia, termasuk memberikan manfaat bagi masyarakat Aceh,” ujar Erick dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan, dukungan Pupuk Indonesia dalam pengembangan klaster industri hijau adalah dengan mengikutsertakan salah satu anak perusahaan yakni PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).
PIM akan tergabung dalam PT Pembangunan Aceh (PEMA) sebagai konsorsium BUMN pengembangan klaster industri hijau di Arun, Lhokseumawe.
“Hal ini juga sejalan dengan Program Menteri BUMN dalam mewujudkan ketahanan energi sesuai Visi Indonesia 2045,” kata Bakir.