PT PLN (Persero) mendapat penghargaan sebagai “Penopang Keandalan Sistem Kesehatan Saat Pandemi” atas kontribusinya dalam upaya mengatasi dampak pandemi Covid-19 di Indonesia.
Co-Founder & CEO Katadata Indonesia Metta Dharmasaputra menyampaikan, penghargaan diberikan sebagai apresiasi setinggi-tingginya atas kontribusi PLN ikut meredam dampak pandemi Covid-19 terhadap masyarakat.
“Penghargaan setinggi-tingginya diberikan kepada bapak-ibu dan perusahaan yang mungkin bekerja dalam diam, bekerja dalam sunyi, bekerja dalam caci maki. Begitu sulitnya mengemban tugas tiga tahun menghadapi pandemi Covid-19,” ujar Metta dalam acara Penganugerahan Award Pejuang Anti Covid-19 Katadata Indonesia, Kamis (13/4/2023).
Metta melanjutkan, kolaborasi yang dilakukan PLN bersama seluruh stakeholder lainnya di masa pandemi adalah hal terbesar dalam sejarah umat manusia di muka bumi. Kolaborasi ini juga yang membuat Indonesia dapat melalui pandemi Covid-19 dan kini mulai bertransisi menuju endemi.
“Orang bilang itulah the biggest collaboration event yang pernah terjadi dan saya kira bapak ibu semua turut andil di sini. Perbedaan yang ada menjadi sebuah berkah, kemudian kita tetap bersama-sama mengatasi pandemi Covid-19,” kata Metta.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo juga menyampaikan penghargaan ini merupakan capaian bersama hasil kerja keras semua insan PLN yang telah berjuang luar biasa melewati masa-masa sulit pandemi Covid-19.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN terus berupaya hadir memastikan pasokan listrik yang andal dan mendukung kebijakan Pemerintah dalam membantu masyarakat dengan berbagai stimulus sebagai jaring pengaman sosial bagi masyarakat.
“Stimulus yang diberikan salah satunya stimulus listrik yang penyalurannya dilakukan melalui PLN. Begitu Bapak Presiden menginstruksikan, kami langsung siap jalankan, dan kami bersyukur, pelaksanaannya berjalan lancar,” kata Darmawan.
Sepanjang pandemi Covid-19 kata Darmawan, PLN telah menyalurkan stimulus listrik sebesar Rp 24,23 triliun dari pemerintah untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Dana stimulus tersebut digunakan untuk pemakaian listrik gratis, diskon 50 persen bagi pelanggan golongan rumah tangga daya 450 volt ampere (VA), bisnis kecil dan industri kecil daya 450 VA.
Selanjutnya, diskon 50 persen dan 25 persen untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA bersubsidi. Serta pembebasan biaya beban atau abonemen dan rekening minimum 50 persen untuk pelanggan industri, bisnis dan sosial.
“Stimulus tersebut bentuk perlindungan sosial yang diberikan pemerintah pada masyarakat. PLN bertugas menyalurkan stimulus ke masyarakat dengan baik dan tepat sasaran,” jelas Darmawan.
Di samping stimulus listrik, PLN juga menyalurkan bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli dan bantuan sosial lainnya baik berupa dana, alat pelindung diri (APD) dan masker, bantuan pangan dan sembako, obat-obatan, penyediaan vaksin Covid-19 bagi masyarakat serta sarana dan prasarana kesehatan lainnya.
Sebagai contoh, PLN membantu pasokan oksigen medis bagi beberapa rumah sakit yang mengalami kekurangan. Tak hanya itu, beberapa pembangkit PLN juga berinovasi agar dapat memproduksi oksigen medis. Salah satunya dari PLTGU Priok.
Di tengah kondisi pandemi Covid-19, juga kata dia, PLN berhasil membuktikan tetap bertahan di saat banyak pengamat memprediksi PLN akan ambruk karena demand turun.
Pandemi Covid-19 justru membuat PLN berhasil melakukan tranformasi baik dari sisi bisnis, pembangkitan, hingga layanan. Di antaranya, PLN berhasil mengurangi hutang sebesar USD 4 miliar dalam kurun waktu dua tahun dan mencatatkan kinerja keuangan terbaik selama 77 tahun terakhir.
“Di tengah pandemi, ketika terjadi krisis energi dalam skala global. Harga komoditas energi primer juga ikut melonjak. Bahkan PLN pun berhasil membangun sistem keandalan ketenagalistrikan nasional, yang juga terbaik dalam sepanjang sejarah Indonesia,” ujar Darmawan.
Di bawah kepemimpinan Darmawan, selama tiga tahun ini PLN melakukan banyak inovasi, transformasi, dan efisiensi yang dibalut dalam digitalisasi. Salah satunya, kehadiran aplikasi PLN Mobile, yang membuat proses bisnis semula berbelit menjadi ringkas dan jauh lebih baik dengan beragam fitur-fitur layanan.
Salah satu fitur di aplikasi PLN Mobile yang lahir karena pandemi adalah fitur catat meter mandiri. Fitur ini dihadirkan belajar dari pengalaman awal pandemi, saat adanya kejadian tagihan listrik pelanggan mengalami kenaikan tiba-tiba di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Ini karena petugas PLN tidak bisa melakukan catat meter dan akhirnya menggunakan perhitungan rata-rata 3 bulan.
“Belajar dari kejadian inilah, maka fitur catat meter mandiri ini lahir. Masyarakat bisa melakukan pencatatan angka stan meter di rumah pada tanggal 24-27 setiap bulan hanya melalui aplikasi PLN Mobile,” ujar Darmawan.
Sejumlah fitur-fitur baru juga terus ditambahkan di PLN Mobile mulai layanan penyambungan baru, tambah daya, hingga marketplace. Dengan transformasi dan inovasi yang dilakukan, PLN Mobile kini mendapatkan rating 4,9 dan telah diunduh lebih dari 38 juta downloader.
“Ini adalah pelayanan kami untuk mudahkan pelanggan, baik memenuhi kebutuhan listrik maupun sebagai jembatan komunikasi dalam kondisi apapun termasuk masa pandemi Covid-19, sangat efektif bantu masyarakat,” pungkas Darmawan.
Dalam rangka mengapresiasi para tokoh yang berkontribusi besar dalam penanganan pandemi Covid-19, Katadata menyajikan edisi khusus Katadata25. Sebanyak 25 tokoh atau lembaga kami sajikan dalam beragam konten informatif. Simak rangkaian lengkapnya di sini.