Kerap Disebut Jadi Cawapres, Pengusaha: Erick Thohir Bertangan Dingin

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Menteri BUMN Erick Thohir
8/6/2023, 20.19 WIB

Nama Erick Thohir belakangan disebut-sebut sebagai kandidat calon wakil presiden. Kemunculan nama menteri badan usaha milik negara (BUMN) ini terjadi setelah pertemuan Sekretaris Jenderal (Sekjend) Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno dengan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, pada Senin (5/6).

Munculnya nama Erick ini mendapat respons dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Dewan Pembina Hipmi Arya Anugrah Pratama Kuntadi berpendapat, sosok Erick adalah figur bertangan dingin.

“Perannya tidak hanya menyasar perusahaan BUMN. Erick juga memiliki kepedulian untuk menggembangkan potensi ekonomi masyarakat, bahkan hingga level paling bawah,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/6).

Arya menambahkan, Erick kerap berhasil menyelesaikan berbagai tugas. Teranyar adalah ketika ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia itu mendampingi timnas Indonesia cabang sepak bola dalam SEA Games 2023, dan berujung pada prestasi berupa raihan medali emas.

“Sebelum itu, Erick berhasil dalam melakukan restrukturisasi dan pembenahan di perusahaan BUMN,” ujar Arya.

Ia menjabarkan, hasil pembenahan Erick pada perusahaan-perusahaan pelat merah terbilang baik, sehingga banyak BUMN memiliki riwayat good corporate governance. Laba bersih BUMN secara konsolidasian sepanjang 2022 mencapai Rp303,7 triliun. Tahun sebelumnya, laba bersih BUMN hanya Rp179 triliun.

Sementara itu, dividen yang diberikan BUMN juga meningkat, yakni mencapai Rp80,2 triliun. Padahal, tahun 2021 dividen dari perusahaan pelat merah hanya Rp29,5 triliun.

Arya menilai, kinerja BUMN yang moncer ini tak lepas dari inovasi yang dilakukan Erick. Misalnya, terobosan dalam membuat beberapa holding BUMN. Berbagai sektor tercakup dalam holding BUMN, seperti asuransi, farmasi, ultramikro, pariwisata, perhotelan, pertambangan, energi, listrik, rumah sakit, jasa survei, pangan, pertahanan, bahkan BUMN lintas sektor.

“Dengan dibentuknya holding BUMN itu, kinerja BUMN lebih efisien dan sinergis,” tutur Arya yang juga komisaris PT PGAS Solution itu.

Selama ini, imbuhnya, Erick selalu menekankan agar BUMN bekerja secara profesional dan memberikan pelayanan terbaik agar negara bisa mendapatkan manfaat lebih dari BUMN. Manfaat tersebut termasuk di antaranya berupa pajak dan dividen.

Sedangkan ihwal pelayanan kepada masyarakat, Erick menekankan agar BUMN tak semata mencari keuntungan, tetapi juga berkontribusi positif untuk publik.