Sebagai upaya meningkatkan ekosistem kesehatan nasional, Holding RS BUMN yakni PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terhadap masyarakat Suku Baduy di Lebak, Banten.

Manfaat diberikan dalam bentuk bantuan suplemen/vitamin untuk anak-anak yang membutuhkan, terutama pada kasus gangguan pertumbuhan seperti stunting. Selain itu ada obat-obatan dan kebutuhan bahan medis lainnya dengan nilai total keseluruhan mencapai Rp127,6 juta.

“Ekosistem kesehatan kami realisasikan secara berkelanjutan agar masyarakat, termasuk anak-anak di wilayah Baduy dapat terpenuhi kebutuhan nutrisi tambahan dan mencegah stunting,” ujar Direktur Medis IHC Lia Gardenia Partakusuma dalam keterangan tertulis, Minggu (11/6). 

Ia menambahkan, program TJSL yang disebut dengan sustainable health sebagai upaya dalam mewujudkan ketahanan kesehatan nasional. 

Di masa depan, menurutnya, tidak menutup kemungkinan jika Holding RS BUMN bersinergi dengan pemangku kepentingan sektor kesehatan lain. Caranya melalui sinergi BUMN untuk memperluas ekosistem kesehatan di wilayah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal).

Sementara itu, Nanang Sugiarto, direktur salah satu rumah sakit di bawah naungan IHC mengatakan, daerah seperti Baduy merupakan wilayah yang perlu diperhatikan ekosistem kesehatannya. 

Berdasarkan pengamatan dari tenaga kesehatan maupun relawan, selain isu stunting, terdapat angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian anak (AKA) yang tinggi. 

Namun, faktor geografis menjadi tantangan tersendiri untuk mengatasi isu kesehatan di wilayah tersebut.  Akses ke lokasi Baduy wilayah dalam misalnya, memerlukan waktu tempuh yang lebih lama dan sulit dijangkau. Selain itu, di sana belum ada layanan kesehatan seperti puskesmas atau klinik.

Meski demikian, Nanang mengatakan, semua edukasi kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat sudah dilakukan. Perilaku masyarakat juga sudah mengalami perubahan seperti mencuci tangan serta membuang sampah pada tempatnya. 

Namun, ia menambahkan, yang belum berubah dari Suku Baduy dalam adalah tidak pernah mengganti baju yang dikenakan. “Bahkan hampir tidak pernah mandi sehingga diperlukan upaya yang berkesinambungan lewat pemberian edukasi sekaligus pemeriksaan kesehatan,” katanya.

Adapun kegiatan yang dilakukan IHC bersinergi dengan Ikatan Alumni Magister Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (IKAMARS FKM UI), Rumah Sakit UI, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan pemangku kepentingan terkait lainnya.

Holding RS BUMN/IHC merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang layanan kesehatan. Perusahaan juga merupakan induk usaha rumah sakit BUMN yang mengelola 36 rumah sakit serta berafiliasi dengan 39 rumah sakit lainnya, serta 172 klinik kesehatan di seluruh Indonesia.