Optimalkan Pelabuhan Belawan, BUMN Pelindo Gandeng Investor Dubai

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.
Pekerja berjalan di Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/6/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2023 mengalami surplus 0,44 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 21,72 miliar dolar AS dan impor 21,28 miliar dolar AS.
Penulis: Dini Hariyanti
25/6/2023, 13.38 WIB

BUMN Pelabuhan, PT Pelindo (Persero), menandatangani kerja sama investasi dan pengoperasian (KSO) terminal baru kontainer Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara.  Kerja sama ini menggandeng DP World perusahaan asal Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Menteri BUMN Erick Thohir, yang hadir dalam acara tersebut, mengatakan bahwa kerja sama tersebut dilakukan untuk memperkuat eksosistem logistik. Pasalnya, itu merupakan salah satu masalah terbesar di dalam perekonomian Indonesia.

“Penting bagi pemerintah dan BUMN terus mendorong dan berkolaborasi dalam pembangunan ekosistem dari pelabuhan, bandara, sampai kereta api," kata Erick dalam siaran persnya, Minggu (25/6).

Acara penandatanganan kerja sama investasi Pelindo-DP World dihadiri Dirut Pelindo Arif Suhartono, Dirut INA Ridha Wirakusumah, serta Chairman and CEO DP World Sultan Ahmed Bin Sulayem.

Arif menjelaskan, kerja sama di antara Pelindo, Indonesia Investment Authority (INA), dan DP World bertujuan untuk mengoperasikan terminal kontainer Pelabuhan Belawan selama 30 tahun, ditambah 20 tahun. Kapasitas pengembangan yang direncanakan hingga 1,4 juta Teus.

"Investasi yang digelontorkan mencapai sekitar US$400 juta (setara Rp6 triliun)," tutur Arif.

Ke depan, kehadiran DP World akan menarik kargo internasional langsung ke Belawan tanpa mampir ke negara tetangga.

Pelindo mengharapkan transfer teknologi dari DP World. Pasalnya, teknologi menjadi factor krusial di dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan, serta untuk menarik lalu lintas dari luar negeri.

“Untuk apa, kita lempar ke negara tetangga? Bagi yang mau masuk ke Indonesia, ya langsung ke sini saja," ujar Dirut INA Ridha Wirakusumah.

Adapun, Menteri BUMN Erick Thohir berharap kerja sama tersebut bisa segera dibangun. Dia mengestimasikan antara tiga hingga enam bulan sudah terealisasi.

"Jadi, momentum percepatan ekonomi harus terjadi. Pengembangan kerja sama ini enam bulan kira-kira, atau sekitar tiga bulan," kata Erick kepada Pelindo dan DP World.