Sri Mulyani: Indonesia Selalu Selamat Atasi Berbagai Macam Krisis

Katadata - Muhammad Zaenuddin
Penulis: Doddy Rosadi
20/7/2023, 13.49 WIB

Indonesia sudah mengalami tiga kali shock atau krisis dan selalu bisa pulih dan mengatasi berbagai macam krisis tersebut. 

Pertama, ketika terjadi krisis keuangan pada 1998-1999, kedua saat terjadi krisis ekonomi global pada 2009-2010 dan terakhir adalah pandemi COVID-19. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, Indonesia menjadi satu dari sedikit negara yang bisa belajar dari krisis. 

Pada krisis ekonomi 1998-1999 yang melahirkan era reformasi, negara hadir dengan memberikan jaminan untuk menyelamatkan sektor perbankan. 

“Tahun 1998-1998 itu shock yang luar biasa. Biaya dari shock itu adalah bailout (dana talangan) yang menjadi the most expensive bailout in the world. Indonesia dapat tagihan dari penangana krisis yang luar biasa besar,” kata Sri Mulyani di acara IDE Katadata 2023 pada sesi The Long and Winding Road, di Jakarta, Kamis (20/7).

Akibat dari krisis itu, Indonesia berubah total dalam mengelola keuangan negara.

Selanjutnya, kata Sri Mulyani, krisis ekonomi global terjadi pada 2009-2010, di mana  negara melakukan sejumlah langkah untuk menciptakan stabilisasi di sektor keuangan dan nonkeuangan. 

“Krisis global pada 2009-2010 membuat pemerintah belajar menyempurnakan regulasi di sektor perbankan, lembaga keuangan bukan bank, dana pensiun. Setiap pelajaran itu pasti painful tapi itu harus kita tempuh,” ungkap Sri Mulyani. 

Halaman: