Tekan Emisi Aktivitas Produksi, Pupuk Kaltim Perbarui Pabrik Amonia

Dok. Pupuk Kaltim
Penandatanganan kontrak EPC proyek revamping (pembaruan) amonia Pabrik 2, pabrik tertua Pupuk Kaltim pada Selasa (1/11) di Jakarta.
Penulis: Umar Qadafi
2/11/2023, 15.25 WIB

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dan PT Tripatra Engineers & Constructors selaku kontraktor Engineering, Procurement and Construction (EPC) melakukan penandatanganan kontrak EPC proyek revamping (pembaruan) amonia Pabrik 2, pabrik tertua Pupuk Kaltim pada Selasa (1/11) di Jakarta. 

Proyek ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi energi dalam operasional pabrik, menciptakan produk yang lebih kompetitif, serta berkontribusi pada program dekarbonisasi perusahaan. 

Hal ini sejalan dengan visi Pupuk Kaltim untuk menjadi global cost leader di industri pupuk serta implementasi inisiatif strategis operational excellence Pupuk Kaltim. 

Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo menyebutkan, proyek revamping ini sejalan dengan prinsip ESG yang menjadi prioritas kami dalam mengupayakan transformasi hijau di Indonesia. 

Menurutnya, melalui pengembangan fasilitas teknologi yang digunakan pada pabrik Pupuk Kaltim, kami berupaya untuk lebih efisien lagi dalam menekan konsumsi energi. 

“Tentunya hal ini juga menjadi perwujudan komitmen kami untuk terus menciptakan produk-produk yang lebih kompetitif dan berkelanjutan sambil mengupayakan penurunan emisi dari hasil produksi Pupuk Kaltim,” ujar Budi. 

Pupuk Kaltim terus melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung pencapaian target dekarbonisasi melalui beberapa program. 

Mulai dari pembangunan pabrik soda ash, community forest (program penanaman pohon dengan melibatkan masyarakat), pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan, salah satunya dengan penjajakan teknologi clean ammonia, hingga proyek pembaruan pabrik lama yang bisa menekan konsumsi energi. 

Upaya dekarbonisasi ini menargetkan penurunan emisi karbon sebanyak 32 persen di 2030 sebagai bentuk dukungan program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission. 

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi yang turut hadir di acara ini juga mengungkapkan dukungan dan apresiasi dari Pupuk Indonesia atas transformasi yang dilakukan oleh Pupuk Kaltim melalui proyek revamping ini. 

Menurutnya, program revamping ini sangat penting karena tantangan dunia usaha hari ini tidak hanya menjadi lebih efisien, kompetitif, profitable, tapi di saat yang sama lebih ramah lingkungan. 

“Less carbon society atau less carbon economy merupakan sebuah keniscayaan dan program ini sangat baik karena tidak hanya meningkatkan efisiensi, tapi juga ada pengurangan emisi CO2. Sehingga ini mudah-mudahan menjadi contoh di Indonesia bagaimana existing facilities yang sudah tidak efisien bisa dibuat lebih efisien dan ramah lingkungan," tutur Rahmad.

Penunjukan PT Tripatra Engineers & Constructor sebagai kontraktor EPC untuk memimpin proyek revamping Pabrik 2 Pupuk Kaltim diharapkan dapat memberikan dukungan kunci kepada Pupuk Kaltim untuk menerapkan strategi operasional berstandar tinggi. 

Dengan durasi proyek selama 24 bulan, Pupuk Kaltim menargetkan proyek revamping pabrik tertua yang beroperasi sejak 1984 ini, selesai pada akhir 2025. 

President Director & CEO PT Tripatra Engineers & Constructors, Raymond Naldi Rasfuldi menambahkan, kolaborasi ini menjadi kehormatan tersendiri sebab bisa bersinergi dengan Pupuk Kaltim dan Pupuk Indonesia. 

“InsyaAllah kita bisa berkumpul lagi dalam 24 bulan untuk bisa merayakan keberhasilan kita bersama. Ini adalah keberhasilan Pupuk Indonesia, Pupuk Kaltim, dan Tripatra. Ini adalah keberhasilan Indonesia, untuk bisa memperbaiki dan meng-improve fasilitas yang sudah ada untuk tetap kompetitif dan berkontribusi dalam menurunkan emisi yang sekarang digaungkan di Indonesia,” kata Raymond. 

Selain meningkatkan efisiensi produksi, proyek revamping pabrik juga ditargetkan dapat mengurangi konsumsi gas yang berdampak pada penurunan emisi CO2. 

Melalui proyek revamping ini, Pupuk Kaltim nantinya dapat menurunkan konsumsi energi sebesar 4 MMBtu/ton amonia, sehingga turut menekan emisi CO2 setara dengan penurunan emisi sebesar 110.000 ton CO2 equivalent per tahun. 

"Harapan kami, komitmen Pupuk Kaltim pada keberlanjutan bisa konsisten memberikan dampak positif pada lingkungan, tidak hanya melalui modifikasi fasilitas peralatan produksi, tetapi juga pada bisnis kami secara keseluruhan. Untuk bisa mencapai target dekarbonisasi, tentu Pupuk Kaltim tidak bisa berjalan sendiri. Pupuk Kaltim akan selalu mengutamakan sinergi bersama banyak pihak untuk bersama memberi keberkahan bagi lingkungan di sekitar," tandas Soesilo.