Bank Rakyat Indonesia (BRI) Research Institute bekerja sama dengan Pemerintah Inggris memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dibina oleh perempuan. Fokus Program Akses Digital Pemerintah Inggris ini berupa pelatihan literasi digital dan keuangan.
Direktur Bisnis Mikro PT BRI Tbk Supari mengatakan, UMKM berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, inklusi terhadap dunia digital perlu dibuka selebar-lebarnya bagi pelaku UMKM, khususnya perempuan. Hal ini sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045.
“Tujuan besar ini dapat direalisasikan melalui pemberdayaan dan optimalisasi potensi bonus demografi, peningkatan jumlah penduduk perempuan, peningkatan porsi pelaku usaha mikro dan ultramikro,” katanya pada webinar Mendorong Inklusi Digital dan Peran Perempuan Pengusaha dalam Ekonomi Digital, sebagaimana dikutip dalam siaran pers, Sabtu (18/11).
Pada acara ini, para perempuan pengusaha segmen ultramikro dan mikro di Provinsi Lampung dan Jawa Barat dinyatakan berhak mengikuti program pemberdayaan. Lampung dan Jawa Barat (Jabar) dipilih sebagai wilayah target program pemberdayaan komunitas digital dan keuangan. Program ini akan melibatkan 500 UMKM yang dibina oleh perempuan.
Pemberdayaan ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan perempuan dalam mengatur keuangan dan berbisnis. Kegiatan ini juga akan menciptakan peluang bisnis, sehingga membantu peningkatan pendapatan perempuan pelaku UMKM.
Pemilihan lokasi Lampung dan Jabar didasarkan pada peringkat kedua provinsi tersebut dalam Indeks Digitalisasi UMKM. Angka indeks didapat dari survei daring terhadap 3.500 responden pada Oktober 2023. Penelitian ini dirancang untuk mengukur tingkat digitalisasi UMKM dengan menggunakan tujuh indikator.
Ketujuh indikator itu yakni infrastruktur digital, kepemilikan alat, pengetahuan digital, pemanfaatan layanan digital, kepercayaan terhadap layanan digital, kesesuaian antara kebutuhan dengan isi layanan digital, dan kepuasan serta pemahaman terhadap regulasi.
Hasil penelitian ini menjadi dasar bagi program pemberdayaan percepatan digital. Khususnya, perempuan pengusaha skala ultramikro dan mikro.
Menteri Penasihat Pembangunan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta Amanda McLoughlin mengatakan, akses dan literasi digital berperan penting dalam memberdayakan bisnis yang dimiliki perempuan.
Indeks Digitalisasi UMKM membantu Pemerintah Inggris untuk memahami celah dalam ekonomi digital, serta mengetahui intervensi apa yang dapat digunakan untuk mengembangkan UMKM.
“Saya berharap dapat terus terlibat dalam area pengembangan yang kritis ini saat kami memperkuat kerja sama kami dengan Indonesia untuk masa depan yang lebih didukung oleh teknologi digital,” jelasnya.