Dua ekor satwa dilindungi jenis elang brontok (Nisaetur cirratus) dilepasliarkan Area operasional Star Energy Geothermal Salak, Ltd (SEGS) yang berada berdampingan dengan ekosistem Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Satwa yang diberi nama ‘Bruno’ berjenis kelamin jantan dan ‘Starla’ berjenis kelamin betina ini, diserahkan oleh Masyarakat dari Jakarta secara sukarela pada bulan Juni 2022.
Sementara ‘STARLA’ adalah Elang Brontok yang diserahkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta pada bulan Mei 2022.
Pelaksanaan kegiatan pelepasliaran ini merupakan program pelestarian keanekaragaman hayati kerja sama antara BTNGHS bersama dengan SEGS.
Wakil Aset Manager SEGS Jafar Ma’arif mengatakan, SEG melalui SEGS selalu berkomitmen untuk mendukung pelestarian alam, flora dan fauna yang ada di wilayah operasional SEGS.
Star Energy Geothermal yang selama ini beroperasi berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak secara moral maupun regulasi selalu ikut terlibat melestarikan flora dan fauna yang ada disekitar area kerja Star Energy.
"Kegiatan pelepasliaran Elang Brontok ini merupakan kegiatan ke delapan kali yang telah dilakukan di wilayah kami," terang Jafar, dalam keterangan tertulis, Kamis (7/12).
Head of Policy Government and Public Affair SEG Zerry Antro secara terpisah mengatakan, dirinya sangat berbangga bahwa area SEGS kembali terpilih menjadi lokasi pelepasliaran sepasang Elang Brontok.
Hal ini dapat menjadi contoh world class best practice tentang bagaimana operasional dari unit pembangkit geothermal dilakukan dengan standar lingkungan yang tinggi dengan dampak minimal terhadap biodiversitas lingkungan sekitar sehingga mampu menjaga kualitas keberlanjutan lingkungan hidup.
Adapun, komitmen SEG dalam turut menjaga dan melestarikan alam beserta flora dan fauna ini mendapat apresiasi TNGHS yang disampaikan oleh Kepala Balai TNGHS Irja Azhar.
"Semoga apa yang kita lakukan dapat menjaga dan melestarikan alam beserta isinya," ungkapnya.
BTNGHS bersama SEGS terus berkomitmen dalam kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati khususnya burung pemangsa (Raptor) dengan cara melakukan pelepasliaran satwa hasil rehabilitasi ke habitat alaminya.
Terhitung sejak tahun 2015 hingga 2023, Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ)–BTNGHS telah berhasil melepasliarkan elang sebanyak 62 Individu.
Berdasarkan penilaian tim lapangan Balai TNGHS, area SEGS yang telah dipilih untuk area kegiatan pelepasliaran elang brontok sangat mendukung hidup satwa yang dilepasliarkan.
Kondisi habitatnya berupa hutan alam yang berbatasan dengan kebun teh yang merupakan habibat yang disukai oleh Elang Brontok.
Keberadaan pakan sangat melimpah di lokasi pelepasliaran. Sedangkan secara aksesibilitas lokasi yang dipilih untuk pelepasliaran sangat mudah dijangkau dan dekat dengan jalan raya yang menuju pintu gerbang SEGS.
Sebelumnya, SEGS juga melakukan pelepasliaran macan tutul di kawasan yang sama. Dengan begitu, pelestarian alam dan keanekaragaman hayati di area TNGHS diharapkan tetap terjaga.
Adapun, Star Energy Geothermal (SEG) adalah bagian dari perusahaan energi terbarukan milik Barito Pacific yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk.