PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) untuk pertama kalinya menawarkan Obligasi I BUMA Tahun 2023 senilai Rp1,5 triliun. Masa penawaran obligasi tersebut yakni pada 4─8 Desember 2023. Inisiatif ini meningkatkan kredibiltas BUMA sebagai perusahaan jasa pertambangan di Indonesia dan Australia.
“Kami percaya bahwa penerbitan obligasi ini akan memperkuat kepercayaan investor dari dalam negeri untuk mendukung industri pertambangan yang berkelanjutan,” kata Presiden Direktur BUMA Indra Kanoena dalam siaran pers, dikutip Jumat (8/12).
Penawaran umum Obligasi I BUMA Tahun 2023 terdiri dari tiga seri. Yaitu, seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender, seri B untuk jangka waktu tiga tahun, dan seri C lima tahun. Dalam aksi korporasi ini, BUMA menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi.
Dana obligasi ini akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan BUMA, termasuk meningkatkan modal untuk pengembangan bisnis serta strategi efisiensi operasional.
Indra mengatakan, penawaran umum Obligasi I BUMA Tahun 2023 memperluas diversifikasi strategi pembiayaan perusahaan, yang sebelumnya terdiri dari obligasi, pinjaman bank konvensional dan syariah, serta skema pembiayaan leasing. Semuanya dalam mata uang dolar Amerika Serikat.
“Langkah strategis ini mengukuhkan komitmen kami terhadap transparansi, akuntabilitas, serta pelibatan komunitas investasi di pasar kami,” ucap Indra.
Direktur BUMA Silfanny Bahar mengatakan, fokus perseroan ke depan adalah peningkatan arus kas dari klien-klien di Indonesia dan Australia, pengelolaan biaya dengan memanfaatkan teknologi, serta ekspansi sesuai strategi.
“Kami berkomitmen untuk menjaga manajemen keuangan yang solid, terutama dalam mempertahankan metrik kredit yang kuat. Serta, memperkuat posisi kami yang dominan di sektor pertambangan, baik di Indonesia maupun di Australia,” urainya.
BUMA merupakan kontraktor dengan pangsa pasar terbesar kedua di sektor jasa pertambangan Indonesia dan menjadi kontraktor kelas satu di Australia. Anak perusahaan PT Delta Dunia Makmur Tbk itu memiliki order book yang kuat.
Hal tersebut mencakup kemitraan jangka panjang dengan perusahaan-perusahaan tambang di berbagai lokasi, komoditas, dan disiplin tambang di Indonesia dan Australia. Kinerja BUMA selama sembilan bulan pertama di 2023 berhasil memecahkan rekor pendapatan, yakni sebesar US$1,363 milliar.
Dengan EBITDA US$308 juta, perusahaan ini menghasilkan keuntungan bersih sebesar US$30 juta. Kinerja ini menggambarkan pengelolaan keuangan perusahaan yang sangat baik dan pertumbuhan perusahaan yang pesat.
Pada periode yang sama, arus kas operasional perusahaan melonjak menjadi US$237 juta. Dengan EBITDA yang terus meningkat dan mencapai peningkatan rasio utang bersih terhadap EBITDA sebesar 1,85 kali, perusahaan siap mempertahankan metrik kredit yang kuat.