Grup MIND ID terus melakukan pemberdayaan masyarakat adat di sekitar area pertambangan. Praktik ini bentuk dukungan perusahaan untuk memajukan hak dan kesejahteraan masyarakat adat setempat.
“Grup MIND ID menyadari pentingnya membangun hubungan baik dengan masyarakat setempat, termasuk masyarakat adat,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf dalam keterangan tertulis, Kamis (18/1).
Upaya tersebut diwujudkan salah satu anggota grup, yaitu PT Timah Tbk yang melaksanakan pemberdayaan masyarakat Adat Mapur di Dusun Air Abis, Desa Deniang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Belitung. Perusahaan membangun Kampung Adat Gebong Memarong bersama masyarakat adat dan Lembaga Adat Mapur.
Selama 2023, PT Timah Tbk memberikan beragam pelatihan kepada masyarakat adat Mapur, salah satunya pelatihan pendampingan wisata. Kegiatan ini diikuti belasan masyarakat adat Mapur yang bertujuan agar masyarakat bisa menjadi pemandu lokal di wisata Kampung Adat Gebong Memarong.
Selain itu, PT Timah Tbk juga membangun sarana infrastruktur seperti toilet hingga membuat leaflet promosi dan katalog produk kerajinan untuk mempromosikan Kampung Adat Gebong Memarong.
Sementara anggota Grup MIND ID lain, PT Aneka Tambang (Antam), berpartisipasi dalam program pemberdayaan masyarakat adat dengan menerbitkan kebijakan pelaksana tentang hak asasi manusia (HAM) hingga kebijakan pelaksana mengenai pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang fokus kepada pengembangan dan pelibatan masyarakat adat.
Bersama anggota masyarakat adat dari Suku Togutil, Antam membangun dan mengembangkan Kampung Budaya Togutil sebagai bagian dari kontribusi dan investasi sosial perusahaan yang bertujuan memperkuat keberlanjutan budaya Suku Togutil.
PT Antam Tbk juga mendukung potensi di daerah Tayan, Kalimantan Barat dan sejak 2018, perusahaan telah menjadikan Danau Laet sebagai UMK Binaan.
Selanjutnya, ada PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) yang membina ratusan penenun ulos di Desa Adat Ragi Hotang dan Desa Wisata Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
Selain memiliki banyak penenun ulos, desa ini juga memiliki rumah adat sopo dan bolon berusia lebih dari satu abad yang menjadi daya tarik yang besar bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Sejak 2017, Inalum bersama Kemendikbud terus membantu masyarakat adat melestarikan rumah adat yang terbuat dari kayu itu.
Perusahaan juga telah membantu mengembangkan wisata air, memfasilitasi pembangunan sanggar tari, hingga membina usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Tak ketinggalan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang membantu masyarakat adat dengan membangun berbagai fasilitas seperti gedung pendidikan anak usia dini (PAUD), Posyandu, dan Balai Pertemuan di Perumahan Bara Lestari Dusun 5, Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim.
Hal tersebut selaras dengan program kerja CSR PT Bukit Asam Tbk untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kegiatan masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan.