Pemerintah telah secara resmi menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) terbaru Sukuk Ritel seri SR021 dengan masa penawaran yang berlangsung pada tanggal 23 Agustus-18 September 2024.
Di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian, investasi SR021 disebut menjadi instrumen investasi yang aman karena imbal hasilnya tetap stabil sampai jatuh tempo.
SR021 diterbitkan dalam dua tipe produk. Pertama, SR021-T3 dengan tenor tiga tahun dan imbal hasil tetap (fixed rate) sebesar 6,35% per tahun. Kedua, SR021-T5 dengan tenor lima tahun dan imbal hasil tetap sebesar 6,45% per tahun.
Imbal hasil (kupon) SR021 akan dibayarkan setiap bulan sampai jatuh tempo. Pembagian kupon pertama akan dilakukan di tanggal 10 November 2024.
Head of Marketing Bibit.id Angie Anandita Tjhatra mengatakan, dari segi keamanan,SR021 merupakan obligasi negara yang diterbitkan oleh pemerintah dan dijamin dengan undang-undang.
Negara menjamin pokok investasi 100% serta imbal hasil investasi sesuai dengan yang dijanjikan, yakni 6,35% per tahun selama tiga tahun ke depan untuk SR021-T3 dan 6,45% per tahun selama lima tahun ke depan untuk SR021-T5.
Artinya, SR021 bisa menjadi alternatif passive income yang akan memberikan imbal hasil tetap dan stabil setiap bulan meskipun kondisi ekonomi naik turun.
“Ditambah, SR021 memberikan return yang lebih tinggi dari rata-rata deposito bank BUMN, namun dengan pajak yang lebih rendah. Pajak yang dikenakan pada SR021 hanya 10%, berbeda dengan deposito yang dikenakan pajak 20%,” kata Angie dalam keterangan tertulis, Senin (26/8).
Selain itu, SR021 juga merupakan produk investasi syariah yang diawasi oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Angie meyakini, tingginya minat masyarakat akan produk investasi syariah akan berimbas positif dan membuat SR021 laris di pasaran.
“Sebagai referensi, dalam penjualan Sukuk Ritel seri SR020 di tanggal 1-27 Maret 2024 silam, Bibit menjadi mitra distribusi kategori fintech yang mencatatkan penjualan terbanyak secara nasional. Ini menjadi dasar keyakinan kami bahwa SR021 juga akan sangat diminati masyarakat,” tambahnya.
Angie menambahkan, periode 23 Agustus-18 September 2024 merupakan momen yang tepat untuk mendapat imbal hasil SBN yang masih tinggi sebelum suku bunga Bank Indonesia diprediksi turun. Hal ini mengingat ekspektasi pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada September 2024.
Mereka yang berminat untuk berinvestasi di SBN dapat memanfaatkan Bibit.id sebagai platform. Investor yang membeli SR021 di Bibit bisa mendapatkan cashback, mulai dari Rp50 ribu, Rp75 ribu, Rp100 ribu, Rp300 ribu, Rp500 ribu, Rp2 juta, Rp4 juta, Rp6 juta, Rp8 juta, Rp15 juta sampai Rp30 juta.
Untuk berinvestasi SR021 di Bibit, investor cukup mengklik ikon “Surat Berharga Negara (SBN)” di laman utama aplikasi maupun website Bibit. Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor.
Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Di dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli.
“Di sisi lain, kepemilikan atas semua produk investasi di Bibit tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) atas nama investor sendiri. Dengan begitu, kami memastikan transparansi dan keamanan investasi untuk seluruh investor,” tutup Angie.