Australian Council for Educational Research (ACER) Indonesia bersama dengan mitranya menyelenggarakan acara International Conference on Assessment and Learning (ICAL) pada 11-12 Oktober 2024 di Bali, Indonesia
ACER global adalah organisasi nirlaba global yang ditunjuk oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) untuk memimpin penyelenggaraan dan pengembangan 2025 Programme for International Student Assessment (PISA) di lebih dari 90 negara di dunia.
Mengusung Tema “Learning from evidence: Assessing progress and impact,” acara ini di selenggarakan bersama Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) dan Asosiasi Psikometrika Indonesia (APSIMETRI) dengan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Pada tahun ini, ICAL akan secara khusus menyoroti pentingnya bukti penilaian berkualitas tinggi untuk memantau pembelajaran dan memberi informasi tentang praktik di dalam kelas, proyek, dan tingkat kebijakan.
ICAL menghadirkan figur pendidikan terdepan dunia yaitu Dr. Silvia Montoya, Direktur UNESCO Institute for Statistics, Prof. Geoff Masters, outgoing CEO Australian Council for Educational Research, dan Anindito Aditomo, Ph.D, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Mariam Kartikatresni, Direktur Australian Council for Educational Research (ACER) Indonesia, dan Ketua komite penyelenggara ICAL 2024, menyampaikan, pengumpulan bukti atau evidence dari asesmen yang berkualitas sangat penting untuk memastikan kebijakan dan intervensi dilaksanakan atas dasar data yang dapat dipercaya.
Selain itu, pelaksanaan international conference di Bali, Indonesia, cukup signifikan mengingat Indonesia dalam proses pengembangan sistem pendidikan yang transformasional yang membutuhkan data yang bermanfaat untuk tinjauan kebijakan dan intervensi.”
ICAL adalah forum bagi peserta yang terdiri dari pemangku kebijakan, pemimpin sekolah/yayasan, guru, praktisi, akademisi, peneliti, hingga lembaga pelatihan dan konsultasi baik nasional maupun internasional untuk mendiskusikan hasil riset serta perkembangan terbaru tentang bagaimana asesmen dan pembelajaran saling terkait dan menjadi modal untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Bahrul Hayat, PhD, Ketua Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI), mengatakan bahwa asesmen adalah hal yang vital bagi para pendidik dan pembuat kebijakan, antara lain dalam menetapkan kriteria sertifikasi murid, memeriksa kesehatan sistem pendidikan, dan mengembangkan intervensi kebijakan yang relevan.
ICAL 2024 berhasil mendapatkan komitmen dari 18 negara yaitu Afghanistan, Australia, Austria, Cina, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Mongolia, Nepal, Belanda, Filipina, Afrika Selatan, Thailand, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Vietnam.
Selama ICAL berlangsung, peserta dapat mengikuti sesi umum yang terdiri dari sesi panel dan simposium yang menghadirkan lebih dari 20 pembicara dari Indonesia, Australia, Afrika Selatan, Inggris, Kanada.
Melalui ICAL 2024, peserta akan mendapat inspirasi dari praktik baik dan pelajaran yang dipetik dari banyak riset dan studi nyata yang telah dilaksanakan di seluruh dunia.
ICAL 2024 membuka kesempatan bagi peserta untuk mengajukan studi dalam bentuk abstrak yang akan di-review oleh komite saintifik.
Selanjutnya, abstrak yang terpilih akan dipresentasikan pada sesi breakout setelah sesi umum selesai. Seluruh tulisan yang telah melewati tinjauan peer review akan diterbitkan dalam buku prosiding internasional terindeks (IEEE XPlore dan ACER Proceeding).
“Saya yakin bahwa konferensi ini akan memberi kita semua kesempatan untuk saling belajar dan memberikan kontribusi demi kualitas yang lebih baik serta kemajuan pendidikan di negara kita masing-masing, sebab pendidikan merupakan hal yang amatlah penting dari sejak dulu, sekarang, hingga di masa depan nanti,” sebut Urip Purwono, Ketua Asosiasi Psikometrika Indonesia (APSIMETRI) yang juga menjadi salah satu inisiator ICAL.