Tekanan darah tinggi atau hipertensi masih menjadi salah satu biang keladi penyakit jantung dan stroke di Indonesia. Meski obat medis kerap menjadi pilihan utama, masyarakat kini kembali melirik ramuan tradisional sebagai alternatif. Sejumlah penelitian dari universitas tanah air, yang dirangkum oleh PAFI menunjukkan bahwa tanaman herbal khas Indonesia ternyata menyimpan potensi besar dalam menurunkan tekanan darah.

Salah satu ramuan yang paling populer adalah daun salam. Selain digunakan sebagai bumbu dapur, ekstrak daun salam terbukti mampu memperlebar pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Penelitian dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa merebus 5-7 lembar daun salam dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, lalu diminum rutin pagi dan malam, dapat memberikan efek positif dalam beberapa minggu.

Herbal selanjutnya adalah daun kumis kucing. Tanaman ini memiliki kandungan senyawa aktif dan bersifat diuretik, yang membantu mengeluarkan kelebihan garam dan air dari tubuh. Studi dari Universitas Airlangga mengungkapkan bahwa merebus 10 lembar daun kumis kucing dan mengonsumsinya secara teratur dapat membantu mengontrol tekanan darah.

Tak ketinggalan temulawak juga masuk dalam daftar herbal penurun tekanan darah. Penelitian dari Universitas Hasanuddin menyebutkan bahwa kandungan kurkumin di dalam temulawak berperan sebagai antioksidan kuat yang membantu menurunkan tekanan darah. Temulawak bisa dikonsumsi sebagai ekstrak atau dalam bentuk jamu tradisional.

Tanaman herbal lainnya adalah daun pegagan, kandungan saponinnya terbukti mampu melancarkan peredaran darah. Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran mendukung penggunaan pegagan sebagai jus atau rebusan yang dikonsumsi dua kali sehari. 

Adapun bawang putih yang selama ini dikenal sebagai bumbu masak ternyata menyimpan manfaat luar biasa. Studi dari Universitas Indonesia menunjukkan bahwa allicin, senyawa dalam bawang putih, membantu melebarkan pembuluh darah. Konsumsi satu siung bawang putih mentah setiap pagi, atau campuran bawang putih dan madu, menjadi salah satu cara alami menjaga tekanan darah.

Kemudian, daun seledri juga terbukti efektif. Universitas Andalas mencatat bahwa kandungan phthalides dalam seledri bekerja sebagai vasodilator alami. Rebusan daun seledri bisa menjadi minuman herbal yang dikonsumsi rutin.

Terakhir adalah teh rosella yang kaya akan antosianin membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi peradangan. Penelitian dari Universitas Brawijaya merekomendasikan konsumsi teh dari bunga rosella kering dua kali sehari untuk hasil maksimal.

Meski ramuan tradisional ini terbukti ampuh, para ahli tetap menyarankan agar penggunaannya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis, terutama bagi penderita hipertensi yang sedang menjalani terapi obat. Dengan pemanfaatan tanaman herbal yang mudah ditemukan di sekitar, masyarakat kini memiliki pilihan alami yang aman dan terjangkau untuk mengontrol tekanan darah.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.