PLN Rehabilitasi Mangrove di Pesisir Utara Jawa, Redam Ancaman Abrasi dan Rob
Upaya melindungi pesisir utara Jawa dari ancaman banjir rob dan abrasi terus digencarkan. Melalui program PLN Peduli, PT PLN (Persero) bersama masyarakat menanam 72.400 batang mangrove di lahan seluas 20,2 hektare yang tersebar di Pantai Tirang, Kota Semarang, dan Desa Betahwalang, Kabupaten Demak (9/10).
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen PLN untuk menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Program tersebut juga melibatkan aksi bersih pantai dan pemberian bantuan instalasi pemanen air hujan untuk mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.
Kasno, relawan dari Komunitas Semarang Mangrove, menyambut positif inisiatif tersebut. Ia menilai penanaman mangrove bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi investasi bagi masa depan masyarakat pesisir.
“Kawasan ini memang rentan akan adanya abrasi. Tetapi kami optimistis apa yang kita tanam hari ini dapat bermanfaat pada masa yang akan datang,” ujar Kasno.
Dukungan terhadap rehabilitasi mangrove juga datang dari pemerintah. Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Bidang Pangan, Nani Hendiarti, menekankan pentingnya mangrove dalam menjaga ekosistem dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Penanaman mangrove berperan penting dalam menjaga ekosistem pesisir yang menjadi sumber utama pangan dari sektor perikanan. Dengan melestarikan mangrove, kita memperkuat ketahanan pangan nasional melalui keberlanjutan produksi hasil laut yang penting bagi masyarakat,” ujar Nani.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa rehabilitasi mangrove merupakan bagian dari strategi PLN menghadapi tantangan perubahan iklim. Ia menyebut persoalan banjir rob bukan hanya isu lokal, melainkan persoalan global yang membutuhkan aksi nyata.
“Menanam mangrove berarti menanam kehidupan. Akar mangrove menahan abrasi, batangnya menahan ombak, dan daunnya menyerap karbon. Ini adalah bentuk nyata komitmen PLN untuk melindungi pesisir, memperkuat ketahanan lingkungan, dan mendukung target Net Zero Emissions,” kata Darmawan.
Komitmen tersebut juga diimplementasikan melalui program “Mageri Segoro” bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Menurut General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan (UIK) Tanjung Jati B, Andi Makkasau, PLN telah menanam mangrove di sejumlah wilayah pesisir Jawa Tengah seperti Demak, Pemalang, Rembang, Pekalongan, Brebes, dan Kendal.
“Rehabilitasi mangrove bukan hanya tentang menanam pohon, namun juga memupuk harapan dan ketahanan bagi masyarakat pesisir. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, kami percaya langkah ini akan membawa manfaat jangka panjang yang nyata bagi masyarakat,” ujar Andi.
Program rehabilitasi ini menjadi kolaborasi lintas lembaga antara PLN, Kemenko Bidang Pangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta lembaga pendidikan.
Hingga Oktober 2025, PLN mencatat telah menanam 218.179 bibit mangrove dan merehabilitasi 158 hektare lahan pesisir di berbagai wilayah Indonesia. Upaya ini menjadi bagian dari penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasional PLN untuk membangun masa depan energi yang hijau dan tangguh.