Kini, investor tidak hanya mempertimbangkan kondisi perekonomian dan politik, tetapi juga mulai memanfaatkan Big Data dan Artificial Intelligence (AI) dalam mengambil keputusan investasi. Hal tersebut tercermin dalam survei Katadata Investor Confidence Index (KICI) pada 25 November - 9 Desember 2019 dengan metode wawancara terhadap 288 investor institusi di Manajemen Investasi, Asuransi, dan Dana Pensiun dengan total dana kelola lebih dari Rp700 triliun. Sebanyak 41,3% investor memanfaatkan big data dan 18,8% AI.
Pemanfaatan big data paling banyak diaplikasikan di instrumen saham, yaitu 71,4%. Big data saat ini dapat membantu investor dalam melakukan valuasi dan memprediksi fluktuasi harga saham di bursa efek. Sementara itu, pemanfaatan big data di obligasi sebesar 24,4% dan komoditi 4,2%.
Pemanfaatan big data dan AI yang tepat juga tentunya dapat membantu investor untuk mendapatkan peluang baru dalam berinvestasi.