Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sedang melanda industri perbankan Eropa. Kebijakan tersebut diambil guna efisiensi biaya operasional di tengah ketidakpastian ekonomi global.

(Baca: Gelombang PHK Massal Bank Eropa)

Sejumlah bank yang melakukan pemangkasan antara lain Deutsche Bank AG yang mengurangi hingga 18 ribu karyawannya di seluruh dunia. Kebijakan ini dijalankan hingga 2022. Bank-bank lain pun melakukan kebijakan serupa, seperti HSBC, Santander, Commerzbank, dan Barclays.

(Baca: HSBC PHK Massal, Bagaimana Nasib Karyawannya di Indonesia?)

“Ada beberapa hal berat yang sedang terjadi. Kami bertanya, mengapa kita memiliki begitu banyak orang di Eropa ketika kita mendapatkan keuntungan dua digit di Asia,” ujar sumber yang tak disebutkan namanya, seperti yang dilansir dari The Guardian (7/10).

Pengurangan karyawan di Eropa berimbas ke 52.424 orang. Selain Eropa, PHK juga terjadi di belahan dunia lainnya. Amerika Utara serta Timur Tengah dan Afrika masing-masing sebesar 2.769 orang dan 2.487 orang. Asia Pasifik berdampak ke 513 orang.

(Baca: Atasi Kelesuan Ekonomi, Bank Eropa Pangkas Bunga Jadi Minus 0,5%)

Beberapa faktor mendorong gelombang PHK ini antara lain, perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok yang menyebabkan perlambatan ekonomi, serta lepasnya Britania Raya dari Uni Eropa.