Lantaran perang dagang, sebanyak 33 perusahaan memilih merelokasi pabriknya dari Tiongkok. Dari jumlah itu, 23 di antaranya memutuskan pindah ke Vietnam. Sektor industri yang relokasi ke negara tetangga itu meliputi 11 perusahaan elektronika, empat pakaian, tiga furnitur, satu perusahaan masing-masing di sektor sepatu atau alas kaki, mainan dan alat olahraga, pesawat terbang, otomotif, serta karet dan plastik.
(Baca: 33 Perusahaan Keluar dari Tiongkok, Tak Satu pun ke Indonesia)
Beberapa sektor tersebut merupakan komoditas ekspor unggulan Tiongkok dan Vietnam ke Amerika Serikat (AS). Hasil produksi dan ekspor ke AS yang relatif sama telah membuat sebagian besar perusahaan yang memiliki pabrik di Tiongkok memilih Vietnam sebagai tujuan relokasi.
(Baca: Korupsi Berkurang, Iklim Investasi Membaik)
Vietnam merupakan negara yang paling banyak meraih untung dari situasi perang dagang. Kinerja ekspornya rata-rata mengalami pertumbuhan sebesar 14,6 persen per tahun ke pasar AS selama 2013-2018. Melesat dibandingkan Indonesia yang hanya tumbuh 2 persen.