Selama tiga kali mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) di Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi berhasil unggul terhadap lawan-lawannya. Jokowi pertama kali bertarung di Pemilu pada 2012, ketika mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub). Ketika itu dia berhasil memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 54 persen.

Namun ketika bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres), persentase suaranya cenderung turun. Pada 2014, perolehan suaranya sebesar 53 persen dan kembali turun menjadi 52 persen pada 2019.

Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu merupakan lumbung suara Jokowi. Meskipun tren suaranya menurun, tapi dia tetap unggul di lima tempat tersebut. Sebaliknya, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur menjadi dua wilayah dengan penyumbang suara terendah untuk Jokowi dalam dua kali Pilpres.