Hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan 10 lembaga survei memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Dengan total suara yang masuk hampir 100 persen, Capres-Cawapres nomor urut 01 ini memperoleh suara sekitar 53-55 persen, unggul dari pasangan lawannya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan perolehan suara sekitar 44-46 persen.
Namun, kubu Prabowo menolak hasil hitung cepat tersebut. Capres nomor urut 02 ini kemudian mengklaim dan mendeklarasikan kemenangannya sebesar 62 persen, berdasarkan hasil hitung suara internal kubunya.
Padahal dari Pemilu sebelumnya, hasil hitung cepat tidak meleset jauh dari perhitungan akhir KPU. Pada Pilpres 2014, hasil hitung cepat dari beberapa lembaga menunjukkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dengan perolehan suara 52-53 persen. Angka itu mendekati hasil perhitungan akhir KPU, yaitu 53,1 persen.
Hal yang sama juga terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menang dengan perolehan suara sebanyak 57,9 persen, mengalahkan pasangan lawannya Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dengan 42,1 persen.