Peristiwa politik 2017 diwarnai dengan kegaduhan seputar Pemilihan Gubernur DKI Jakarta serta kasus korupsi yang diungkap oleh KPK. Sentimen keagamaan yang menyertai Pilgub DKI Jakarta berujung pada divonisnya Basuki Tjahaja Purnama dengan dua tahun penjara. Putusan sidang kasus dugaan penistaan agama tersebut menuai pro dan kontra.
Sementara itu, upaya Setya Novanto berkelit dari jerat KPK menimbulkan keriuhan. Dengan berbagai alasan, Setya mengelak dari panggilan pemeriksaan. Kali pertama KPK menetapkan Setya sebagai tersangka, politisi Golkar itu mengajukan praperadilan dan hakim menggugurkan status tersangkanya. Tapi, putusan hakim tak menyurutkan langkah KPK untuk kembali menjadikan Setya sebagai tersangka.
Di penghujung 2017, politisi kontroversial tersebut akhirnya non-aktif dari jabatan Ketua DPR. Posisinya digantikan sementara oleh Fadli Zon, sampai Golkar memutuskan siapa penggantinya. Akibat kasus yang merundung Setya, pucuk pimpinan Partai Golkar pun berganti. Airlangga Hartarto melenggang menjadi orang nomor satu di partai beringin tersebut.