Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menyesuaikan kebutuhan dunia usaha/dunia industri. Pada 2017 program ini menyasar 219 SMK percontohan.
Program revitalisasi SMK fokus pada empat hal. Di antaranya kurikulum yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan industri (link and match); ketersediaan dan perbaikan kompetensi tenaga pendidik fasilitas; kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI); serta SMK yang terakreditasi dan lulusan yang tersertifikasi.
Revitalisasi dilakukan terhadap 219 SMK dengan alokasi anggaran sebesar Rp 71 miliar. Rinciannya, 125 SMK bidang prioritas kelautan, pariwisata, pertanian, dan industri kreatif serta 94 SMK bidang keahlian penunjang program prioritas nasional.
Hingga 2019, Kemendikbud akan merevitalisasi 1.650 SMK dari total 13.600 SMK di Indonesia. SMK yang akan direvitalisasi tersebar di berbagai wilayah Indonesia.