Pendiri sekaligus Executive Chairman Alibaba Group, Jack Ma, menerima tawaran menjadi penasihat steering committee roadmap e-commerce Indonesia. Tawaran langsung disampaikan Presiden Joko Widodo ketika Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Tiongkok, September tahun lalu.
(Baca: Bos Alibaba, Jack Ma Resmi Jadi Penasihat e-Commerce Indonesia)
Setahun berselang, Jack Ma menyampaikan kesediaannya kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang menyambanginya di Beijing, Selasa 22 Agustus lalu.
Keputusan pemerintah mendudukkan Jack Ma sebagai penasihat resmi pemerintah karena prestasinya memimpin jaringan e-commerce Alibaba Group. Perusahaan yang didirikannya pada 1999 itu telah berhasil menghubungan para eksportir Tiongkok dengan perusahaan di lebih 190 negara di seluruh dunia. Transaksinya pun secara global telah mencapai 800 juta kali per hari.
(Baca: Jack Ma Jadi Penasihat, Menkominfo Minta e-Commerce Tak Perlu Resah)
Alibaba juga telah menyasar pasar Asia Tenggara melalui penguasaan 83 persen saham Lazada. Sedangkan di Indonesia, belum lama ini Alibaba menyuntikkan modal sebesar US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 14,7 triliun ke Tokopedia.
(Baca: Pengusaha Tunggu Kiprah Jack Ma Sebagai Penasihat e-Commerce)
Pemerintah memandang nasihat Jack Ma dibutuhkan untuk memperkuat roadmap e-commerce yang telah diluncukan pada 3 Agustus lalu. Panduan e-commerce itu terbit melalui Peraturan Presiden No. 74 Tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik Tahun 2017-2019. Pengalaman Jack Ma bisa menjadi panduan untuk mendorong pertumbuhan e-commerce di Tanah Air.