Yahoo kembali mengumumkan peretasan di situs perusahaan IT tersebut. Kali ini, hacker membobol 1 miliar akun pengguna Yahoo. Serangan ini bertujuan mencuri data-data berupa nama, alamat email, dan nomer telepon dari si pemilik akun. Selain itu pada beberapa kasus, password dari pertanyaan keamanan beserta jawabannya dari si pemilik akun juga diretas.
(Baca: Yahoo Diretas, Data dan Password 1 Miliar Akun Bocor)
Kepala Keamanan Informasi Yahoo, Bon Lord seperti dikutip CNN menyatakan kasus pencurian ini terjadi pada Agustus 2013. Namun perusahaannya baru menyelidiki kebocoran dalam sistem keamanan mereka pada November tahun ini. Menurut Lord penyelidikan menunjukkan bahwa informasi yang diretas tak termasuk teks, data kartu pembayaran, atau informasi rekening bank.
(Databoks: Data Milik Pengguna Yahoo Kembali Diretas)
Pembobolan ini merupakan yang terbesar yang dialami oleh Yahoo. Sebelumnya pada September 2016, Yahoo juga mengumumkan peretasan 500 juta penggunanya yang terjadi pada 2014. Yahoo menuding bahwa peretas mendapat dukungan dari negara tertentu. Namun, perusahaan yang didirikan oleh Jerry Yang ini tak menyebutkan negara yang dimaksud.
(Databoks: Diretas, Harga Saham Yahoo Turun 1 Persen)
Kasus peretasan akun Yahoo ini menimbulkan reaksi di lantai bursa. Saham Yahoo dengan nama emiten YHOO mengalami penurunan 1,35 persen di hari yang sama saat pengumuman insiden ini. Hari berikutnya saham Yahoo kembali anjlok hingga 6,11 persen, sekaligus merupakan penurunan tertinggi dalam 10 bulan terakhir.