Di tengah merebaknya hasutan untuk melakukan penarikan uang secara serentak (rush money), data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan dana di perbankan nasional masih dikuasai oleh pemilik rekening dengan saldo di atas Rp 2 miliar. Meski dana bank didominasi oleh nasabah besar, potensi adanya aksi rush money tetap diwaspadai oleh pemerintah.
(Databoks: 98% Rekening Masyarakat di Bawah Rp 100Juta)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menekankan bila masyarakat berbondong-bondong menarik simpanannya, maka likuiditas perbankan akan tersedot dan bank bakal kesulitan membayar kewajiban yang jatuh tempo. Kejadian ini akan mengganggu stabilitas ekonomi dalam negeri dan masyarakat miskin akan merugi dan paling rentan terkena dampaknya. Karena itu, Menkeu meminta agar penegak hukum menindak tegas oknum yang menyebarkan pesan rush money.
Hasutan agar masyarakat melakukan aksi penarikan uang secara serentak dari perbankan nasional tengah beredar di sosial media. Aksi ini merupakan bagian dari protes atas ketidakpuasan sebagian masyarakat terhadap proses hukum terkait dugaan penistaan agama oleh Calon Gubenur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama.