KATADATA - Aktivitas ekspor nonmigas Indonesia hingga kuartal tiga 2015 mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan penurunan ekspor Januari-Oktober hanya menembus US$ 127 miliar atau 14 persen lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu. Nilai ekspor bulanan untuk Oktober 2015 juga tercatat mencapai US$ 12,08 miliar atau turun 4 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai tersebut bahkan 20,98 persen lebih rendah dibanding Oktober tahun lalu.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, turunnya nilai ekspor ini disebabkan aktivitas ekonomi dunia masih melambat. Selain itu, ekspor juga terpuruk karena rendahnya harga beberapa komoditas. Rata-rata harga agregat barang ekspor Indonesia pada Oktober 2015 turun 8 persen dibandingkan bulan sebelumnya, bahkan turun 19,5 persen dari periode sama tahun lalu. Menurunnya ekspor Indonesia periode ini disumbang oleh empat komoditas utama yakni timah, tembaga, minyak hewan dan nabati, serta produk olahan besi dan baja.
Meskipun ekspor melemah, neraca perdagangan Oktober 2015 masih mengalami surplus sebesar US$ 1 miliar. Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyatakan bahwa Indonesia tetap dapat meningkatkan surplus di tengah perlambatan kinerja ekspor dan impor. Laporan BPS juga menyebutkan, kinerja neraca perdagangan di bulan Oktober tetap berpeluang menjaga surplus neraca perdagangan selama 2015.