KATADATA ? Perdagangan indeks harian saham gabungan pada Selasa (9/6) mengalami penurunan sebesar 2,3 persen ke posisi 4899. Penurunan ini merupakan posisi yang terendah sejak awal tahun. Walau pada perdagangan hari ini sempat mengalami rebound 0,8 persen, belum juga bisa mengangkat IHSG mencapai level 5000. Berbagai faktor mempengaruhi jatuhnya kinerja IHSG. Diantaranya pelemahan nilai tukar rupiah.
Kinerja IHSG sempat mencetak rekor tertinggi di level 5523 pada Selasa (7/4). Namun, kondisi ekonomi yang kurang stabil tidak bisa menahan IHSG tetap berada di level tersebut. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengakui kondisi tersebut. ?Ekonomi kita memang menurun. Industri pasar menurun. Otomatis terjadi masalah?, ujarnya.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Darmansyah Hadad membenarkan bahwa perlambatan ekonomi tidak saja dirasakan di Indonesia, sebab terjadi secara global. Hampir semua mata uang di Asia mengalami pelemahan. Rupiah pun tak terkecuali melemah 6,1 persen sejak awal tahun.
Pemerintah pun menghimbau para pelaku industri untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi belanja impor barang. Untuk mengganti impor bahan baku, pemerintah mendorong pelaku industri untuk menggunakan produk dalam negeri. Hal ini dinilai penting untuk mengurangi defisit neraca anggaran.