Bahan Makanan Sumbang Inflasi Tertinggi

Penulis:
Editor: Arsip
1/7/2014, 12.00 WIB

KATADATA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Juni menjelang awal puasa 2014 sebesar 0,43 persen lebih tinggi dibanding inflasi bulan Mei yang hanya 0,1 persen. Penyebabnya adalah kenaikan harga sejumlah bahan pokok yang menyumbang inflasi bulanan tertinggi hingga 0,99 persen (andil terhadap inflasi 0,19 persen).

Publikasi tersebut tidak mengejutkan karena sudah seperti menjadi kebiasaan. Menjelang puasa dan Lebaran terjadi inflasi musiman hingga mendekati 1 persen. Analis sudah memperkirakan inflasi Juni akan naik meski tidak sepenuhnya tepat. Laju inflasi Juni terjadi karena penyesuaian tarif dasar listrik per 1 Mei lalu. Komponen tarif listrik menurut BPS menyumbang inflasi 0,9 persen.

Namun demikian bila dibandingkan dengan data historis inflasi di Indonesia, peningkatan inflasi menjelang puasa kali ini tidak sebesar angka inflasi pada 2013 dan 2008 yang diakibatkan oleh kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Menurut Kepala BPS, Suryamin mengatakan peningkatan harga BBM memiliki dampak multiplier effect. Kenaikan harga BBM bersubsidi maupun non subsidi memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,77 persen terhadap inflasi. Tingginya andil ini karena kenaikan itu membuat tarif angkutan dalam kota dan antar kota yang ikut naik.

Reporter: Leafy Anjangi