Pemerintah ingin memperluas akses pendanaan bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya dengan membentuk holding, yang merupakan gabungan tiga BUMN, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Pegadaian. (Analisis Data: Menghitung Potensi Besar Holding BUMN Ultramikro)
Dalam sinergi tiga BUMN tersebut, BRI akan bertindak sebagai induk usaha. Nantinya, perusahaan holding tersebut ditargetkan menyasar 29 juta nasabah dari pelaku usaha berskala ultra mikro (UMi) pada 2024. Angka ini naik 93% dibandingkan target pemerintah sebanyak 15 juta pada 2020. (Analisis Data: Mengandalkan Konsumsi Produk Lokal untuk Memulihkan Ekonomi)
Selain itu, holding ultra mikro diharapkan dapat mendorong tercapainya target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yaitu peningkatan rasio kredit UMKM terhadap total kredit perbankan dari 19,75% pada 2020 menjadi 22% pada 2024. Dengan memperluas akses kepada sektor UMi maka dapat memberdayakan sekaligus mempercepat laju pemulihan ekonomi nasional. (Analisis Data: Digitalisasi, Strategi UMKM Selamat dari Krisis)