Pandemi Covid-19 telah merenggut banyak nyawa, termasuk masyarakat dan tokoh adat. Sebagian yang berjuang melawan virus ini pun harus terhambat aktivitasnya. Untuk mencegah penularan Covid-19, vaksinasi Covid-19 perlu dilakukan.
Menurut Bapa Raja Negri Ameth, Maluku Tengah, Wempi Dirk Parinussa, pandemi Covid-19 menimbulkan efek yang besar untuk masyarakat. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat adat untuk mengikuti program vaksinasi yang diselenggarakan pemerintah.
“Wabah Covid-19 ini punya pengaruh yang besar. Agar masyarakat adat aman beraktivitas, kita ikut anjuran pemerintah untuk divaksin,” ujarnya.
Perempuan Adat Dayak Benuaq, Kalimantan Timur, Olvy Octavianita juga menyerukan hal serupa. Program vaksinasi Covid-19 merupakan upaya untuk melindungi komunitas dan wilayah adat. “Vaksin merupakan salah satu cara memastikan diri kita, keluarga, komunitas, dan generasi penerus, mampu melindungi wilayah adat,” katanya.
Tokoh adat bersama dengan lembaga swadaya masyarakat terus berupaya mengajak masyarakat adat untuk ikut serta program vaksinasi. Berdasarkan data Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) per 31 Agustus 2021, sudah ada 557.042 masyarakat adat yang menyatakan siap divaksin. Jumlah ini akan bertambah seiring dengan sosialisasi yang terus dilakukan.
Vaksinasi Covid-19 sendiri memiliki beragam manfaat. Mulai dari perlindungan agar tidak tertular atau sakit berat, melindungi orang lain karena mencegah penyebaran virus, dan melindungi generasi selanjutnya jika mata rantai pandemi diputus. Manfaat lainnya yaitu mengurangi dampak ekonomi dan sosial ketika aktivitas kembali normal.