Kabar keliru tentang vaksinasi Covid-19 masih banyak beredar di tengah masyarakat. Terutama tersebar melalui media sosial. Dua di antaranya vaksin yang mengandung babi dan kandungan senyawa di dalamnya dapat mengubah genetik manusia menjadi zombie.
Katadata melalukan penelusuran informasi dan data terkait isu tersebut. Katadata berkesimpulan jika rumor tersebut tidak sesuai dengan fakta yang berhasil dikumpulkan.
Dua vaksin yang banyak digunakan di Indonesia saat ini yakni buatan Sinovac dan AstraZeneca, sempat diklaim mengandung babi. Padahal Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan fatwa bahwa vaksin Sinovac halal untuk digunakan.
Sementara itu, vaksin AstraZeneca ditetapkan mubah alias tetap diperbolehkan untuk digunakan. Kendati demikian, sejumlah ulama menyimpulkan vaksin tersebut suci dan halal.
Adapun klaim mengenai vaksin corona yang dapat mengubah manusia jadi zombie juga tidak benar. Hoaks ini mengklaim bahwa vaksin berbasis mRNA bekerja dengan membajak sel tubuh manusia. Kemudian, sel tersebut memproduksi protein virus sehingga dapat melemahkan tubuh dan mengubah manusia menjadi zombie.
Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan, vaksin jenis mRNA tidak mengandung virus hidup. Menurut peneliti Aliansi Sains di Universitas Cornell, Mark Lynas, tidak ada kandungan dalam vaksin yang mampu memasuki inti sel dan mengubah DNA manusia secara genetik.
Sejatinya, vaksin berbasis mRNA membuat sel tubuh memproduksi protein yang memicu respons imun. Respon imun tersebut bakal menghasilkan antibodi yang bekerja melindungi diri dari infeksi virus corona.
Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.