Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) mengubah status komodo dari rentan (vulnerable) menjadi terancam punah (endangered). Lembaga ini menyebut naiknya permukaan air laut dapat membuat habitat kadal raksasa ini menyusut hingga 30% dalam 45 tahun ke depan.
Senada dengan IUCN, jurnal Ecology and Evolution pada September 2020 menyebut bahwa keberadaan komodo bisa punah pada 2050 akibat perubahan iklim. Dalam studi ini menunjukkan, penurunan populasi komodo hingga 27% pada skenario terbaik, dan 99% pada skenario terburuk.
Spesies yang diperkirakan tersisa 5.700 ekor tersebut saat ini juga terancam karena aktivitas gunung berapi dan gempa bumi. Selain itu, terancamnya habitat komodo juga dikarenakan aktivitas perburuan, perluasan pemukiman warga, hingga pembangunan kawasan wisata.
Yang teranyar, pemerintah tengah membangun proyek pariwisata premium dengan konsep geopark di Taman Nasional Komodo atau dikenal oleh netizen sebagai “Jurassic Park”. Komite Warisan Dunia (UNESCO) bahkan telah mendesak pemerintah Indonesia untuk menghentikan proyek tersebut karena berpotensi merusak habitat alami komodo.
Berbagai ancaman dari alam dan manusia dapat mempercepat risiko kepunahan komodo. Oleh karena itu, masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama untuk menjaga supaya hewan endemik Indonesia ini bisa terus ada di masa yang akan datang.