Program Sekolah Penggerak telah dirancang untuk mengakselerasi dan menyempurnakan proses transformasi sekolah-sekolah, baik negeri maupun swasta. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sekolah satu-dua tingkat lebih maju dari kondisi sebelumnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah merancang lima langkah intervensi holistik yang harus diterapkan pada Program Sekolah Penggerak. Kelima langkah tersebut adalah pendekatan yang konsultatif, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan dengan berbasis data, penguatan SDM sekolah dan digitalisasi sekolah.
Khusus pada langkah digitalisasi sekolah, pemanfaat platform teknologi pada sistem digitalisasi sekolah diharapkan mampu mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, dan inspirasi dengan melalui pendekatan yang sudah disesuaikan. Terdapat beberapa platform yang sudah disediakan, platform profil dan pengembangan guru, platform pembelajaran, platform sumber daya sekolah, dan dashboard raport pendidikan.
Akan tetapi, untuk memenuhi proses digitalisasi ini, masih ada beberapa kendala yang dihadapi. Berdasarkan catatan pemerintah, hingga awal tahun 2021, masih ada 12.548 desa/kelurahan, dari jumlah total 83.218 desa/kelurahan, yang belum terkoneksi dengan internet generasi terkini, yang memungkinkan proses digitalisasi sekolah ini nanti bergerak.
Belum lagi, hasil indeks literasi digital Indonesia yang berada pada 3.47, atau masih di level sedang. Sehingga, dibutuhkan masa penyesuaian untuk bisa mengaplikasikan berbagai program digitalisasi sekolah yang diharapkan.