Wisata Alam Kalibiru merupakan salah satu lokasi ekowisata andalan di Tanah Air. Kawasan ini terbentuk dari upaya menghijaukan hutan yang sebelumnya gundul akibat pembalakan liar. Pengembangan wilayah ini berlokasi di Kawasan Hutan Menoreh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
(Baca juga: Magnet Wisata Kalibiru, Mengelola Alam Jadi Berkah)
Beroperasi sejak 2009, Kalibiru dikelola oleh Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (HKm) Mandiri. Wisata alam ini mengubah bisnis konvensional berbasis lahan menjadi jasa lingkungan melalui kolaborasi berbagai pihak. Termasuk masyarakat setempat, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat sipil. Pengembangan kawasan hutan yang dilakukan melalui skema Perhutanan Sosial ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi untuk pembangunan rendah karbon di Indonesia.
Wisata Alam Kalibiru menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat sekitarnya hingga dapat menyerap sekitar 116 tenaga kerja pada 2018. Atas keberhasilannya, Kalibiru meraih penghargaan Wana Lestari pada 2014. Hal tersebut kemudian membuat kawasan ini semakin dikenal hingga mengalami kenaikan pengunjung yang signifikan pada kurun waktu 2014 hingga 2016.
(Baca juga: Memikat Pelancong Melalui Hutan Wisata)
Semakin ramai pengunjung Kalibiru berkontribusi pada semakin besar pendapatan yang diraih. Pada 2018, omzetnya mencapai Rp 7,2 miliar. Dengan keuntungan tersebut, wisata alam ini dapat berkontribusi pada pembangunan di sekitarnya. Salah satunya melalui pemberian dana untuk pembangunan infrastruktur jalan dan tempat ibadah.